Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkada Jadi Alat Uji Model Kepemimpinan, Apakah Memberi Solusi Atau Menambah Masalah Rakyat?

16 September 2024   17:34 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:03 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi mereka yang sebelumnya terlibat dalam kekuasaan yang kemudian mereka bertahan dengan budaya hidupnya dalam arus perubahan.

Karena itu maka momentum pemilih
an kepala daerah dalam suatu pemerintahan dapat menjadi cerminan nyata dan indikator keseriusan pemerintah.

Keseriusan mereka memilih sistem kepemimpinan yang sesuai dengan konstitusi negara yang demokratis atau menerapkan sistem kepemimpinan negara yang kontra dengan itu.

Teori politik merumuskan bahwa kecenderungan rakyat cenderung diam pada saat sistem kekuasaan yang dapat diterapkan secara baik, apakah sistem demokratis maupun otoriter.

Secara logika hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pertama, sistem kekuasaan yang demokratis bila diterapkan secara kualitatif maka sudah pasti akan menimbulkan etika hidup dalam berbagai bidang termasuk dalam politik dan bernegara. Dimana kecenderungan rakyat akan mengedepankan etika yang bermuara pada kebaikan dan sopan santun dalam bertindak yang mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan kelompok dan pribadi.

Kita akan dengan mudah dapat memahami ranah demokratis dalam kekuasaan, misalnya seseorang yang memimpin mengutamakan keluarganya maka pemimpin tersebut berjiwa dan bersikap otoriter.

Begitu juga mereka yang menempatkan kepentingan kekuasaan kelompok seperti kelompok politiknya, mereka juga tergolong secara realita adalah pelaku sistem kekuasaan otoriter.

Bila kita mengingat kembali terhadap apa yang ditentang oleh rakyat dalam sistem kekuasaan Orde Baru ketika Reformasi adalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Bila pemerintah sudah berlaku yang sama dengan masa lalu dalam membudayakan KKN maka negara dapat dipastikan telah kembali pada sistem kepemimpinan otoriter atau kembali pada titik Nol.

Lalu, kalau ada yang mengatakan demokrasi semakin baik maka hal itu sebagai "pembodohan sosial".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun