Indikator politiknya apa? Ya semua partai politik hanya rebutan untuk bergabung dalam pemerintahan untuk bisa membantu rakyat memperoleh akses kepada pemerintah, maka partai oposisi dan kelompok rakyat yang oposisi hanya berada diruang sentimen politik.Â
Rakyat tidak memiliki oposisi dan tentu saja partai politik akan ditinggalkan pengikutnya karena tidak bisa membantu masyarakat secara pragmatis dan sporadis.
Padahal pembangunan rakyat dalam politik adalah membentuk profil manusia secara mentalitas yang terbaik bagi sumber daya manusia politik sehingga mereka menjadi orang-orang terpercaya dalam fungsi kepemimpinan rakyat disetiap tingkatan.
Inilah sumber masalah dalam politik kepemimpinan partai yang jauh dari harapan politik yang sebenarnya dimana mereka bisa membangun kepercayaan (trust) sebagai alat tukar dalam politik yang berbeda dengan alat tukar pragtis dalam kehidupan ekonomi masyarakat yakni uang fiat sebagaimana Rupiah, Dollar, Pounsterling dan lain-lain.
Justru karena itu maka kesenjangan yang tinggi hidup orang partai politik dan rakyat dalam taraf hidupnya sangat jauh berbeda karena apa?
Karena pengetahuan politik kalangan orang partai politik dan kalangan rakyat biasa tidak jauh berbeda sekedar mencari peluang lapangan pekerjaan yang menghasilkan pendapatan perkapitanya sehingga mereka mencapai status sosial yang lebih tinggi daripada warga masyarakat lainnya.
Petinggi Pusat Partai dan Pemerintah
Dengan permasalahan yang terbuka tersebut di atas maka sudah waktunya pemerintah dan petinggi partai politik pusat melihat soalan kehidupan rakyat di wilayah yang bergelar khusus secara arif untuk memberi solusi kepada rakyat.
Diantara pilihan yang tersedia dapat dipilih jalan yang lebih mudah yaitu menempatkan pemimpin rakyat yang layak dan memahami membangun tahapan kesejahteraan rakyat sebagaimana cita cita negara.
Diantara banyak pilihan maka para pimpinan partai politik dan pemerintah dipusat bisa memberikan pilihan kepada rakyat antara pembangunan rakyat Aceh yang normal dan pilihan bertahan dengan kondisi politik sosial sebagaimana keadaan sekarang atau sering disebut sebagai Status Quo Sosial.
Pertama, Menghadapi pemilukada kali ini setidaknya pimpinan partai politik pusat dalam melakukan penyaringan calon gubernur perlu filter yang lebih jernih minimal yang dapat menjadi alat politik untuk membangun perjanjian baru bagi rakyat Aceh, setidaknya bisa membangun trust sosial yang baik bagi Republik Indonesia dan mampu meletakkan dasar pembangunan rakyat yang sesungguhnya.