Mohon tunggu...
Tara Chairunnisya
Tara Chairunnisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIE Pembangunan Tanjungpinang

Nama saya Tara Chairunnisya Mahasiswi STIE Pembangunan Tanjungpinang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Sistem Manajemen Kinerja pada Karyawan/Pegawai

23 Oktober 2022   20:13 Diperbarui: 23 Oktober 2022   20:23 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Sistem Manajemen Kinerja ? Sistem manajemen kinerja merupakan proses berkelanjutan yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pengembangan kinerja dalam organisasi dengan menghubungkan kinerja dan tujuan masing-masing individu dengan misi dan tujuan organisasi secara menyeluruh sehingga sistem manajemen kinerja merupakan salah satu hal yang perlu diterapkan dalam perusahaan (Aguinis, 2014).

Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Pegawai adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan. Akan tetapi didalam kinerja tersebut harus memiliki beberapa kriteria agar peningkatan produktifitas sehingga apa yang diharapakan bisa berjalan sesuai apa yang di inginkan. Untuk meningkatkan kinerja yang baik harus intropeksi diri demi tercapainya kinerja yang lebih baik kedepannya, bekerja sesuai posisi, porsi, dan jobnya masing - masing.

Bevan dan Thompson (1991) dalam Dharma (2005:28) mengemukakan bahwa Sistem Manajemen Kinerja (performance management system -- PMS) adalah proses pengintegrasian yang mencampurkan berbagai kegiatan manajemen sumber daya manusia dengan sasaran organisasi.

 

Hal yang dapat diperhatikan dalam Penerapan Sistem Manajemen Kinerja pada karyawan / pegawai yaitu :

1. Komitmen dan kebijakan, Standar komitmen dan kebijakan kinerja yang telah ditetapkan di perusahaan sangat penting untuk membimbing perilaku pekerja untuk menyelesaikan standar yang telah dibangun dan menyediakan dasar bagi kinerja-kinerja pekerja dapat dinilai secara efektif dan jujur. Sehingga dalam melaksanakan tugas terlebih dahulu membuat standar komitmen dan kebijakan yang telah disepakati agar karyawan juga mampu termotivasi untuk mencapai hasil kerja yang baik.

2. Perencanaan, Untuk mencapai tujuan organisasi seperti apa yang diharapkan maka sangat dibutuhkan suatu kepemimpinan yang sesuai, Perencanaan konsep perencanaan ialah pengambilan keputusan tentang apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, kapan mengerjakannya, siapa yang mngerjakannya dan bagaimana mengukur keberhasilan pelaksanaannya.

3. Penerapan, Penerapan menetapkan kebijakan secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang di perlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan.

4. Faktor penghambat, Faktor penghambat yaitu : a) Tidak ada kecocokan pada tim, b) Tidak ada kejelasan peran, c) Kesehatan Karyawan, d) Atasan yang buruk.

5. Faktor pendukung.  Tenaga kerja atau karyawan adalah faktor yang bersifat senantiasa bergerak dan selalu berubah-ubah, mempunyai akal dan perasaan serta motivasi, jika tenaga kerja sebagai faktor produksi merasa senang bekerja dengan penuh semangat dan bergairah, maka dapat dipastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan perusahaan atau organisasi akan semakin mudah tercapai. Pada faktor pendukung ini dibutuhkan : a) Tingkat kesadaran yang tinggi dalam dalam melakukan pekerjaan sehingga dapat terselesaikan,

b) Tingkat pengetahuan yang semakin meningkat sehingga mampu berjalan dengan efektif dan efisien.

c) Konsistensi waktu dengan adanya konsistensi waktu yang dimiliki karyawan sehingga karyawan mampu menghasilkan suatu kinerja yang memuaskan.

Agar Penerapan Sistem Manajemen Kinerja pada karyawan / pegawai ini dapat berjalan dengan baik, sangat diperlukan motivasi dan semangat kerja dari karyawan / pegawai tersebut . Bagaimana cara membangun motivasi kerja karyawan agar dapat meningkatkan kinerja mereka di perusahaan?

Berikut ini, cara yang bisa dilakukan untuk membangun motivasi kerja karyawan dalam perusahaan, yaitu:

 

1. Membangun Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

Seorang manajer dapat membuat beberapa perubahan, mulai dari dekorasi atau tata letak meja dan kursi untuk memberikan warna baru dalam lingkungan kerja. Selain itu, manajer bisa membuat sebuah ruang santai yang dapat Anda dan para karyawan gunakan untuk sekedar beristirahat atau berkumpul bersama karyawan lainnya.

2. Memberikan Bonus atau Reward

Setiap karyawan pasti akan merasa senang bila diberikan bonus ataupun reward setelah menyelesaikan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, manajer dapat menyusun program pemberian bonus bagi karyawan yang berhasil menyelesaikan pekerjaan dan mencapai target perusahaan. Dengan demikian, mereka akan bersemangat dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai target sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Bangun Komunikasi yang Baik dan Menyenangkan

Adanya komunikasi antara karyawan dengan atasan membuat mereka akan merasa lebih nyaman dalam menyelesaikan tanggung jawab dan pekerjaan di perusahaan Anda. Dengan terjalinnya hubungan kerja yang baik, maka secara tidak langsung karyawan akan merasa dekat dengan atasan dan bahkan merasa dipedulikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun