Pencemaran Sungai Cipinang dampaknya bukan hanya dirasakan oleh masyarakat di bantaran sungai saja. Namun, pencemaran tersebut saking parahnya hingga berdampak ke Kanal Banjir Timur yang merupakan kanal pembendung Sungai Cipinang. Pada 2019 terlihat busa putih dan air berwarna hitam terlihat mengalir dari Sungai Cipinang menuju ke Kanal Banjir Timur.
Selain kondisi fisik sungai yang terdampak, kondisi sosial dan aktivitas manusia tentunya juga ikut terdampak akibat adanya pencemaran Sungai Cipinang. Hal yang paling berdampak dengan aktivitas manusia di sekitar Sungai Cipinang adalah seringnya Banjir ketika hujan turun. Yang teranyar pada Januari 2024 puluhan rumah di Kecamatan Makasar terendam setinggi 30-70 centimeter. Warga sekitar Sungai Cipinang mengatakan bahwa banjir akibat luapan Sungai Cipinang merupakan hal yang sering terjadi apalagi ketika musim hujan tiba. Cukup rutinnya banjir yang disebabkan luapan Sungai Cipinang membuat aktivitas warga terganggu. Seperti banyak warga yang kesulitan dalam bermobilitas untuk bekerja dan sekolah. Selain itu, warga juga harus menyiapkan tenaga lebih untuk membersihkan sisa-sisa banjir seperti pasir dan lumpur setelah banjir surut.
Solusi dan Upaya Pencegahan
Karena dampak pencemarannya yang cukup merugikan bagi masyarakat. Perlu diadakannya pencegahan terhadap pencemaran di Sungai Cipinang. Pada November 2024, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq terjun langsung di Aksi Bersih Sungai Cipinang. Kegiatan ini diikuti oleh 717 Peserta dan berhasil mengumpulkan sebanyak 2.342,74 kg sampah dari tujuh segmen Sungai Cipinang. Adanya kegiatan bersih-bersih Sungai Cipinang ink merupakan salah satu langkah baik dalam menjaga dan mencegah adanya pencemaran sungai.
 Selain kegiatan bersih-bersih sungai bersama, ada banyak hal lagi yang kami bisa sarankan untuk mencegah dan mengurangi pencemaran Sungai Cipinang. Hal ini dapat berbentuk fisik maupun kegiatan sosial. Berikut adalah beberapa hal yang kami sarankan:
Melakukan pengelolaan limbah secara terpadu melalui pendekatan ekosistem dari hulu sampai hilir antara Pemerintah DKI Jakarta dan Kotamadya Depok dalam melakukan pengendalian pencemaran terutama dalam pasokan debit dan kualitas air di bagian hulu sebelum masuk ke Kotamadya Jakarta Timur.
Melakukan pengolahan limbah domestik sebelum dibuang ke sungai dengan membangun IPAL komunal baik dilakukan oleh Pemerintah maupun swadaya masyarakat.
Melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar sungai tentang cara mengolah limbah domestik dan pentingnya menjaga sungai dari pencemaran.
Melakukan pengerukan dasar sungai secara rutin agar mencegah terjadinya pendangkalan dasar sungai yang menyebabkan banjir.
Solusi-solusi diatas diharapkan dapat diterapkan untuk menjadi solusi terkait pencemaran Sungai Cipinang.