Mohon tunggu...
Abdul Halim Rimamba
Abdul Halim Rimamba Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mendambakan Perdamaian sejati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan “Gurita Cikeas”

10 Desember 2010   10:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:51 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu bagaimana dengan Hulubalang dan prajuritnya politik? Merekalah yang mendapat resiko terbesar, terburuk atau terbaik. Mati berkalang tanah secara sia-sia, terinjak-injak dan terbelit ‘Gurita’ atau menepuk dada memperebutkan tanda jasa kemenangan yang dibeli secara haram.

Itulah politik sang “Gurita”. Gurita bukan personifikasi seseorang, tapi Gurita adalah personifikasi dari kata ‘politik’ itu sendiri; mencengkram, membelit dan mengangkangi kita, mengangkangi Rakyat Selayar, mengangkangi Rakyat Indonesia dan merampas hak rakyat lewat sebuah proses demokrasi; Bukankah rakyat memang telah menyerahkan kedaulatannya dibilik suara? Nah! Pantas saja kedaulatan rakyat hanya keniscayaan yang absur, adanya hanya pada saat proses dan pesta demokrasi. Setelah itu terserah! Wassalam.

*) Pendiri dan Direktur Yayasan Lembaga Study dan Pemberdayaan Masyarakat (LESDAM) Sulawesi Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun