Mohon tunggu...
Herdiyana Setiawan
Herdiyana Setiawan Mohon Tunggu... Pekerja Biasa, yang punya sampingan pekerjaan sebagai Desaigner Kartu Undangan, banner dll. -

Pekerja Biasa yang punya hobi Desaign & Cetak Kartu Undangan Perkawinan, Banner, Kartu Nama dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Pertamaku serta Solusi yang Ditempuh saat Kesulitan Bayar Cicilan KPR

21 September 2017   18:41 Diperbarui: 21 September 2017   19:01 5721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Percontohan Cidura (dok.marketing)

Di tengah keinginan yang sangat kuat itu, mungkin ada Resonansi dari niat, keinginan serta dibantu doa yang kuat. Singkat ceritanyo... tiba-tiba aku ditawari perumahan KPR daerah Ciwidey dekat terminal lama, Tenjolaya, Kabupaten Bandung. dekat dengan tempat wisata di Bandung Selatan. Kebetulan teman tante adalah marketingnya. Kalau sekarang sih harganya kisaran Rp 200 jutaan dengan promo uang muka Rp 20 juta dan DP 5 juta dua ratusan.

Dari uang seadanya di tabungan, disertai dorongan restu doa dari ibu dan nenekku yang baik hati, saya nekat mengambil rumah tanpa berlama-lama menabung. Saya ingin sebelum usia 30 tahun dan menikah sudah memiliki rumah.

Aku tidak khawatir karena untuk uang muka karena biasanya boleh dicicil hingga beberapa kali, umumnya sih 6 kali perbulan atau tergantung dari kesepakatan dengan pihak pengembang.

Tertarik dengan tawaran itu, saya pun langsung survey ke lokasi. Kesan pertama, awal-awal rada seram juga sih lihat lokasinya, namun saya langsung suka karena rumah tersebut sudah jadi alias sudah ada dan ready stock dan tinggal menghuni, lingkungannya hijau, bebas banjir, jalan lebar euy, banyak hantu jadi security aman deh. Minimalis deh...

Maaf HP kameranya jelek, saat renovasi kusen jendela dan pintu, blom dicat (dok.Pri)
Maaf HP kameranya jelek, saat renovasi kusen jendela dan pintu, blom dicat (dok.Pri)
Kemudian fisik bangunannya menurut saya lumayanlah, ntar ada sedikit pekerjaan rumah buat akhir pekan. Rumah sudah siap ditempati tinggal dibenahi sana-sini agar layak dihuni. Maklum namanya KPR udah pada taukkan.. mesti ada Renovasi dikit-dikit hehehe..

Setelah mengajukan KPR ke bank yang ditunjuk, akhirnya proposal KPR saya disetujui oleh pihak bank. kemudian saya melaksanakan akad perjanjian kredit KPR.

Oh iya, yang membuat saya sreg karena rumah ini sertifikatnya sudah SHM, dan diasuransikan. Loh, kok asuransi? Jadi gini. Ternyata Bank menerapkan kewajiban perlindungan asuransi buat nasabah yang mengakses layanan kreditnya, termasuk KPR.

Asuransi tersebut antara lain kebakaran dan jiwa. Dengan demikian, rumah bakal terlindungi dari risiko kebakaran. Sedangkan cicilan rumah aman ketika nasabah meninggal saat KPR belum lunas. Hal ini diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/ 35 /DPNP tanggal 23 Desember 2010.

So, jikalau terjadi kenapa-kenapa dengan diriku sebagai nasabah, dipanggil Yang MahaKaya tiba-tiba, maka rumah akan tetap menjadi milik ahli waris,  jadi tidak akan jadi beban keluargaku tersayang. Heu...

Bank Menerapkan Kewajiban Asuransi bagi nasabah (ilustrasi gambar)
Bank Menerapkan Kewajiban Asuransi bagi nasabah (ilustrasi gambar)
Singkat cerita, aku kasih duit tanda jadi (booking fee) ke marketingnya. Kucicil DP-nya dan kuambil KPR-nya selama 15 tahun. Adapun lokasinya, dekat dengan Jalan Raya Pasir Jambu. Dan untuk ke terminal lama hanya membutuhkan waktu kisaran 7 menitan pakai motor.

Jarak tempuhnya sekitar satu jam dengan situasi jalan lancar dan macet-lecet lumayanlah. Jika kena macet di Sayati, jarak tempuhnya bisa 1 jam 30 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun