Mohon tunggu...
Taofik Wildan
Taofik Wildan Mohon Tunggu... Buruh - Saya adalah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Wildan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ribuan Ton Beras Busuk di Gudang Bulog Harus Diusut!

27 Mei 2019   11:33 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi beras busuk (foto: iNews/Widori Agustino)

Temuan ribuan stok busuk di gudang-gudang penyimpanan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) marak belakangan ini. Masih ingat soal temuan 6.000 ton beras membusuk di gudang Perum Bulog Sub Divre Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, oleh tim Sergab TNI AD medio Februari 2019 lalu?

Atau bahkan temuan 8.000 liter minyak goreng merek "KITA" yang ditemukan kadaluwarsa dalam kondisi kedaluwarsa di gudang Bulog Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, belum lama ini?

Sebagai perusahaan pelat merah yang berperan sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional, Bulog pasti memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang jelas terkait stok yang mereka miliki. Salah satunya diwajibkan skema FIFO (first in first out) alias stok yang lebih dulu masuk gudang, lebih dulu juga keluar dari gudang.

tetap saja ada beras busuk (meme olah pribadi)
tetap saja ada beras busuk (meme olah pribadi)
Data beras dari tiap gudang pun sebenarnya sudah bisa diakses secara online hingga ke pimpinan tertinggi. Dengan demikian, seharusnya penanganan yang tepat bisa selalu dilakukan.

Informasi itu datang dari bekas orang dalam Bulog, Sutarto Alimoeso. Eks Direktur Utama Perum Bulog periode 2009-2014 itu memandang kerusakan stok, khususnya beras, di gudang-gudang Bulog sebagai sebuah anomali. Ia mendesak problem beras busuk dalam jumlah ribuan ton di gudang-gudang Bulog belakangan mesti disikapi dengan tegas.

Audit perlu segera dilakukan guna menelusuri bagaimana bisa beras tersebut dapat mengalami kondisi tak layak tersebut. "Busuknya stok beras dinilai sebagai suatu indikasi adanya penyelewengan. Kepala gudangnya harus diperiksa khusus. Atasannya juga harus diperiksa. Jadi berantai itu. Bisa saja kelemahannya itu di pengawasan internal, yang mulai dari bawah sampai ke SPI, Satuan Pengawas Internal," tegasnya, kemarin.

Soetarto yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) itu mengakui, banyak pihak nakal di Bulog. Karena itu, kepemimpin memegang peranan sangat vital guna bisa menindak tegas penyelewengan yang terjadi. Tidak terkecuali soal kesalahan penanganan beras hingga membuat stok beras membusuk.

"Bahkan tiap hari yang namanya data itu sampai ke dirut itu ada. Online kok. Jadi tahu di gudang A ada berapa, gudang B ada berapa. Kekuatan gudang A berapa. Makanya, biasanya sebelum rusak dilakukan reproses," ungkapnya.

Ia mengakui, banyak pihak nakal di Bulog. Karena itu, kepemimpin memegang peranan sangat vital guna bisa menindak tegas penyelewengan yang terjadi. Tidak terkecuali soal kesalahan penanganan beras hingga membuat stok beras membusuk. "Tindakan tegas harus, bila perlu yang bersangkutan diberhentikan dan dimasukkan ke pidana, kemudian dihukum," ujarnya.

Sutarto memberi masukan,  guna mencegah beras busuk perlu dilakukan reproses untuk beras-beras yang sudah berusia 6 bulan. Apalagi untuk beras lokal yang dibeli saat musim hujan, umurnya lebih cepat hanya sekitar 3 bulan agar tidak busuk. Pasalnya, beras produksi kala musim hujan tidak mampu kering sempurna karena hanya dikeringkan di lantai jemur.

"Idealnya itu kurang dari 3 bulan kalau untuk produksi musim penghujan. Kalau produksi musim kemarau, itu bisa sampai 6 bulan enggak apa-apa," terang dia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), disebutkan pada Pasal 3 bahwa pelepasan CBP harus dilakukan apabila telah melampaui batas waktu simpan 4 bulan. Jika lebih dari 4 bulan, beras berpotensi mengalami penurunan mutu.

perlukah conan turun tangan (meme olah pribadi)
perlukah conan turun tangan (meme olah pribadi)


Validnews

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun