"Kenapa Dek?"
"Ini dia tadi habis cuci piring bekas makan dan khawatir, jadi pengen disamak."
Temanku yang satu menjawab pertanyaanku ketika kulihat raut wajah cemas adik yang tadi ndak jadi makan.
"Gapapa kali dek, kita ndak boleh terlalu begitu. Lagian Bapak dan Ibuk kos juga tahu kalau kita semua muslim. Kita pakai jilbab. Makanannya juga catering."
"Iya Mbak tadi aku tanya ustadz terus ini jawabannya"
Dia menunjukkan pesan whatsapp dari ustadz dan ternyata memang ga perlu untuk disamak karena memang tidak ada najis. Akhirnya setelah dijelasin dan dibantu oleh temanku yang dari jurusan sosiologi (tentang hubungan dan kematangan sosial), ia pun mengerti.
Hingga subuh tadi pagi, lantunan ayat Al Qur'an masih terdengar di rumah itu. Terkadang sahut-sahutan dengan nyanyian yang biasa dinyanyikan di gereja.
Indahnya toleransi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H