Mohon tunggu...
Akbar Sanjaya Rambe
Akbar Sanjaya Rambe Mohon Tunggu... Psikolog - Psikologi Dan Teknologi Informasi

Psikologi, Teknologi Informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Akidah dan Akhlak

23 April 2024   08:46 Diperbarui: 23 April 2024   09:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Udah kok."

Sengaja aku pakai pakaian dan jilbab yang lebih dalem dari biasanya. Aku memang masih dalam proses belajar, belum memakai pakaian yang longgar dan dalam, tapi aku selalu berdoa semoga Allah istiqomahkan hati ini. Karena hidayah itu kita yang jemput, jelas-jelas Allah sudah kasih hidayah itu lewat Al Quran. Jelas-jelas perkataan Allah ada di setiap rumah kita. Doakan ya :"

Cukup jauh kami menelusuri trotoar. Jalanan malam itu ramai sekali. Sesampai di sana sudah tersedia angkringan (makanan di dalam gerobak khas kota Jogja). Kami dipersilahkan mengambil sesuka hati lengkap dengan minuman yang pada malam itu saya memilih wedang jahe.

Setelah acara dibuka dengan basmallah dan mukadimah, mc menyilahkan ustadz Zamil Firdaus, lulusan Al Azhar University untuk memberikan materi mengenai akidah, ibadah, dan akhlak. Berikut saya rangkum materi beliau, semoga dapat diambil manfaatnya.

Jadi, dalam Islam ada tiga pilar penting yakni akidah, ibadah, dan akhlak, di mana antar ketiganya sangat berhubungan. Jika diibaratkan sebuah pohon, maka akidah merupakan akarnya, sedangkan ibadah dan akhlak merupakan ranting dan mahkotanya.

Akidah merupakan ikatan kepercayaan yang sifatnya mengikat. Artinya ada pertanggungjawaban terhadap apa yang diyakini. Dalam hal ini jika akidah kita adalah Allah, maka berarti berhubungan dengan segala tentang Allah, segala tindakan yang diridhoi Allah. Jika akidah kita baik, maka baik pula akhlak kita, begitu juga sebaliknya.

Lalu bagaimana akidah kita saat ini? Jawab dalam hati saja karena manusia tidak bisa mengukur akidah seseorang. Seperti gunung es, ia tidak tampak, jauh sekali dari permukaan laut.

Kalau kita merasa akidah kita masih lemah lalu gimana? Maka perkuatlah dengan;

1. Ma'rifatullah (Mengenal Allah)

Bagaimana bisa kita tidak mengenal Allah sedangkan Allah sudah memperkenalkan dirinya dengan ciptaan-ciptaan-Nya. Allah perkenalkan diri-Nya melalui ayat pertama dalam kitab terakhir yang diturunkan-Nya. Bismillahirrohmanirrohiim...(Al Fatihah :1)

2. Rububiyah (Kesadaran bahwa Allah satu-satunya Sang Pencipta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun