Mohon tunggu...
Tan Wee Chang
Tan Wee Chang Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Saya seorang Apoteker namun memiliki hobi dalam dunia musik dan digitalisasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pola Asuh yang Benar Merupakan Salah Satu Upaya Mengurangi Kedurhakaan Anak

29 Februari 2024   12:06 Diperbarui: 29 Februari 2024   13:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dilansir dari artikel Detikhealth.com, Persentase anak berbohong adalah: Pada usia 2 tahun, 20 persen anak-anak akan berbohong. Presentase akan meningkat sampai 50 persen pada anak usia 3 tahun. Dan hampir 90 persen pada usia 4 tahun.Hal ini menunjukkan bahwa tindakan durhaka anak sudah terjadi sejak dini.

Pola Asuh Orang Tua yang diterapkan Jaman Now. Di Era jaman now khususnya di era yang serba digital, orang tua dituntut extra dalam menjadi pedoman atau pondasi bagi anak. 

Hal ini disebabkan karena melalui teknologi digital seperti handphone/gadget, laptop, dan lainnya, anak-anak dengan mudah memperoleh segala sesuatunya dan salah satu pola asuh yang diterapkan orang tua jaman now adalah dengan memberikan gadget kepada anak agar anak tidak rewel. 

Berdasarkan hasil penyebaran angket (peneliti dimakassar) di salah satu TK pada bulan Agustus 2019 diketahui bahwa terdapat sejumlah siswa yang menggunakan gadget, dimana dari 52 orang tua yang mengisi angket terdapat sekitar 75,86% yang menyetujui anaknya menggunakan gadget, selain itu motif orang tua memberikan gadget kepada anaknya berdasarkan adalah (Because of motive) 34% untuk menuruti kehendak anaknya, 13,6% untuk mengikuti perkembangan zaman, 18.8% untuk memperkenalkan gadget, dan sisa nya in order motive orang tua. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hampir separuh anak usia dini di Indonesia sudah bisa menggunakan handphone (HP) atau gawai, juga mengakses internet pada 2022. Secara total, ada 33,44% anak usia dini di Indonesia yang menggunakan handphone atau gawai nirkabel. Dari data diatas menunjukkan bahwa, orang tua sudah menerapkan pola asuh dengan gadget pada anak sejak usia dini.

Anak-anak Durhaka jaman now semakin banyak sejak dini. Penggunaan gadget membuat anak-anak jaman now menjadi anti sosial, banyak sekali anak-anak lebih suka memainkan gadget dibandingkan bermain diluar rumah. Ketika anak selalu memainkan gadget maka didalam otak nya sudah terbentuk suatu barrier/kecanduan yang tidak mau diganggu lagi oleh dunia luar, sehingga orang tua yang selalu memberikan hal-hal positif kedalam hidup si anak sejak usia dini kalah dengan materi-materi yang dilihat si anak dari gadget. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan si anak menjadi durhaka ketika orang tua selalu ditolak atau tidak boleh mengganggu nya saat bermain gadget. Berdasarkan survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI, 2020) terdapat sekitar 71,3% anak usia sekolah memiliki gadget dan atau memainkan gadget mereka dalam kurun waktu yang cukup lama dalam sehari. Dan sebanyak 55% diantaranya menghabiskan waktu bermain ponsel tersebut dengan game online maupun offline. Hal ini pun didukung karena di Indonesia sendiri, Indonesia berada di posisi keenam dalam jajaran negara dengan pengguna smartphone terbanyak, mencapai 73 juta pengguna. Jumlah ini diperkirakan akan mengalami pembengkakan menjadi 115 juta pengguna pada 2027 mendatang. Dari deskripsi ini dapat kita lihat bahwa banyak anak jaman now yang sudah kecanduan dengan gadget dan kecanduan ini sangat berpengaruh pada perilaku anak yang menjadi durhaka kepada orang tua.

Tindakan-tindakan atau contoh-contoh pola asuh yang benar sejak dini membantu perbaiki karakter anak. Setiap orang tua tentu nya ingin anaknya bertumbuh kembang dengan baik, namun tidak semua orang tua memahami cara polah asuh yang benar namun ingin karakter pribadi si anak baik. Tidak jarang juga ditemukan orang tua jaman now justru banyak yang memberikan contoh karakter yang tidak baik bahkan menjatuhkan karakter anak. Pentingnya pola asuh yang benar sejak dini agar karakter anak bertumbuh kembang sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pustaka, Diana Baumrind (1967, dalam Santrock, 2009) membagi pola asuh ke dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu:

1. Pola asuh otoriter: Orangtua yang cenderung membatasi dan menghukum.

2. Pola asuh demokratis/otoritatif: Orang tua dengan gaya otoritatif merupakan salah satu pola asuh yang bersifat positif dan mendorong si anak untuk mandiri, tetapi orangtua tetap menempatkan kendali dan batasan atas perilaku si anak.

3. Pola asuh permisif: Orangtua dengan gaya pola asuh ini jarang atau bahkan tidak pernah berperan dalam kehidupan si anak.

Berdasarkan Santrock, John W. (2009). Perkembangan Anak edisi 11. Jakarta: Erlangga. Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua untuk dapat memberikan pola pengasuhan yang baik pada anak adalah Memberikan pujian atas usaha yang sudah dilakukan anak., Hindari anak dari trauma fisik dan psikis, Penuh kasih sayang, Tidak membandingkan anak dengan anak lain, Tidak otoriter,Berikan tanggungjawab, Penuhi kebutuhan gizi Makanan, Menciptakan lingkungan yang positif, Aktif berkomunikasi dengan anak. Penerapan pola asuh diatas bila diterapkan dengan benar maka akan memberikan pengaruh yang besar dalam karakter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun