Mohon tunggu...
TS Reinhart Thamrin
TS Reinhart Thamrin Mohon Tunggu... -

just a simple person with a simple dream for a better earth to life.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

"Membebaskan" Raka (1)

14 Februari 2014   12:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang Raka sudah bisa berburu. Bila dia bermain di halaman, maka buruannya adalah para tikus-tikus yang suka seenaknya melenggang di atas tembok pagar. Sekarang kita aman dari tikus, begitu kata Ibu Kos. Yang mengkhawatirkan adalah ayam-ayam milik tetangga. Aku memang sengaja menyediakan ayam hidup untuk diburu Raka, tapi Raka mana tahu ayam mana yang boleh di buru dan yang mana yang tidak boleh di buru.

Dia hanya makan 2 atau 3 hari sekali. Dan, saat anak-anak ayam tidak lagi memenuhi standard menunya, ayam-ayam dewasa yang berkeliaran dihalaman kompleks kos menjadi incarannya. Mengganti ayam tetangga yang di mangsa Raka bukan soal baru lagi.

Tapi, Raka juga tidak maruk. Sejak dia mulai suka berburu ayam dewasa, waktu makannya berubah menjadi sekitar 5 sampai 7 hari berselang. Jelas koq tanda-tandanya bila dia sudah kenyang karena berhasil memangsa ayam tetangga (atau tikus), anak-anak ayam yang berkeliaran di sekelilingnya akan dibiarkan...dicuekin...coolllll......

Hari libur weekend biasanya adalah hari menonton Raka berolahraga. Raka masih belum bisa terbang, namun sudah bisa melompat dari pohon ke tembok pagar. Berburu merupakan saat yang menyenangkan buat Raka, dia akan menukik dari pagar atau pohon. Aku menyebut itu sesi olahraga buat Raka. Lepas sesi olahraga, sesi makan bagi Raka pun di mulai.

Suatu petang Raka menghilang. Aku panik. Bagaimana bila dia memangsa ayam tetangga lagi dan ditembak?...waduuuhhh....masalah besar neh...

Belum habis panikku, pintu digedor lantang. Di depan ada anak laki-laki kecil usia 9 tahunan, anak tetangga, menggendong Raka.

”Mama Raka, ini Raka tadi terbang dan tabrak tembok rumahku. Bapa’ bilang kase kembali Raka sama mama Raka dan suruh periksa sayapnya”

”Oh...bilang terima kasih sama Bapa’ ya...sbentar sayapnya di periksa...terimakasih ya”

Waaaaa.....Raka tabrak tembok tetangga! Sayap patah! Masalah besar....
Kalo sayapnya patah bagaimana bisa belajar terbang?
Kalo tidak bisa terbang bagaimana bisa kembali ke TNLL?

Waaaa....S.O.S ke beberapa kawan.....please, bro...kesini dulu lihat ini Raka.
Tadi tabrak tembok tetangga dan mungkin sayapnya luka.
Sayapnya tidak patah, kata kawanku, tapi sekarang sudah masuk saatnya untuk mengajari Raka terbang.

Waaaahhh.....apalagi neh....mengajari Raka terbang....
.....masa bersenang-senang sudah akan berakhir pikirku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun