Mohon tunggu...
TS Reinhart Thamrin
TS Reinhart Thamrin Mohon Tunggu... -

just a simple person with a simple dream for a better earth to life.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Travelogue: Operasi Udara Megathrust Mentawai DiREX 2014

17 Mei 2014   06:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerjunan C-130 Hercules ini melakukan penerjunan personel pengendalian di tinggian 6.000 ft di atas permukaan laut. Ke -16 peterjun ini merupakan peterjun-peterjun profesional dari Satuan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.

Personil yang diturunkan bertugas antara lain memfungsikan komunikasi awal darurat, menyiapkan akses dari udara dan membangun helipad, menjalankan kajian kemungkinan akses bantuan.

Flight kedua yaitu pesawat A-1320 dengan Captain Pilot Kapten (Pnb) Alfonsus, lulusan AAU 2004 yang saat ini bertugas di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma.

Untuk antisipasi kurangnya kebutuhan pangan masyarakat dan memberikan dukungan logistik bagi personel di darat, juga diterjunkan helibox, LSC (Light Store Canister) dan Dropable Pump oleh pesawat CN-295, A 2905 Skadron Udara 2 yang diawaki oleh Mayor (Pnb) Agung Suryanata, alumni 2001 dan Kapten (Pnb) Fitrianto Ali Ngimron, alumni AAU 2005.

14002573101374618729
14002573101374618729

Pesawat CN-295 adalah salah satu alutsista terbaru TNI AU sebagai pesawat angkut sedang yang bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pesawat CN-295 memiliki kemampuan khusus dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.

Setelah dilaksanakan dropping bantuan personel dan logistik awal, selanjutnya misi yang akan dilaksanakan adalah evakuasi korban di lokasi bencana yang kondisinya masih terisolir dan belum bisa dijangkau dengan kendaraan darat. Misi evakusi akan dillaksanakan secara gabungan oleh helicopter TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan Badan SAR Nasional.

Helicopter EC-120 Colibri TNI Angkatan Udara dari Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma Kalijati Subang dengan nomer registrasi HL-1210. Pesawat ini diawaki oleh Captain Pilot Kapten (Pnb) Antoni Hanifah, alumnus AAU 2005 dan Copilot Letnan Satu (Pnb) Sigit, alumnus AAU 2009 akan melakukan searching atau pengamatan lokasi kejadian bencana dan pencarian korban dari udara, korban hidup harus segera dievakuasi.

Selanjutnya, Tim Rescuer diberangkatkan dari Lanud Tabing dengan menggunakan Pesawat Bolcow 105 dari Unit Rotary Wing Badan SAR Nasional yang berkedudukan di Lanud Atang Sendjaja Bogor, dengan Captain Pilot Mayor (Pnb) Antonius Adi Nurwahyono, alumnus AAU 1997. Heli Bolcow melakukan air taxi di ketinggian 50 feet. Heli berjalan pelan di lokasi - dalam perform ini dilakukan di atas permukaan air untuk menurunkan 3 orang rescuer anggota Badan SAR Nasional. Tim rescuer ini akan diturunkan dengan cara Free Jump dan pengangkatan korban dilaksanakan dengan cara Hoisting (Note: Hoisting: pesawat berhenti di udara, jangkar elektrik bergerak turun, para rescuer turun dari heli dengan menggunakan jangkar tersebut, saat tiba di darat, tim rescue segera melakukan proses penyelamatan). Untuk mengangkat survivor, tubuh survivor diikatkan ke tubuh sang rescuer, dan keduanya bersama-sama diangkat ke atas melalui jangkar elektrik tersebut.

Diskenariokan, pada saat yang sama - Sea-Ops (Operasi Laut) juga dilakukan, korban yang tidak dapat ditangani di KRI Suharso akan dievakuasi ke rumah sakit yang lebih memadai dengan menggunakan Ambulance Udara Heli Bell. Heli jenis Bell 412 dengan nomer registrasi HA-5168 dari Skadron Serbu 11 TNI Angkatan Darat - diawaki oleh Kapten CPN Fathoni dan Co-Pilot Letnan Dua Jati melaksanakan misi penyelamatan dengan cara reppeling di ketinggian 100 feet untuk menurunkan 6 personel tim recuer. Setelah tim rescuer turun dari pesawat akan melaksanakan penyelamatan korban terjadinya gempa ke area yang terbuka yang memungkinkan heli bisa menjemput dan membawa ke tempat rujukan yang ditentukan.

Pesawat Bell 412 TNI Angkatan Darat ini akan melaksanakan simulasi evakuasi korban dengan cara menurunkan tim rescuer di darat secara rappeling, adapun 6 personel tim rescuer ini merupakan personel dari Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun