Mohon tunggu...
Tantrini Andang
Tantrini Andang Mohon Tunggu... Penulis - penulis cerpen dan buku fiksi

menulis itu melepaskan hal-hal yang biasa menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Ketiga

25 April 2017   08:12 Diperbarui: 25 April 2017   18:00 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Google

“Jangan bicarakan hal itu lagi. Itu sudah menjadi masa lalu,” jawabku. Aku mulai merasa tidak nyaman. Ada kemarahan dalam kata-katanya, dan itu cukup mengerikan.

“Masa lalu katamu? Bagiku tidak! Sesudah kepergianmu, aku berusaha menelusuri jejakmu hingga ke pulau ini. Apakah kau masih akan menjauh dariku setelah apa yang  kukorbankan untukmu?” Kuncoro masih menatapku. Kali ini tatapannya berbeda. Masih membuat jantungku berdebur kencang, namun bukan oleh asmara, tapi karena rasa takut. Mata itu kini terbungkus dendam! Secara refleks kuayunkan tanganku untuk menutup kembali pintu. Namun terlambat! Tangannya telah mengganjal pintu. Dihentakkannya pintu itu hingga aku terjengkang ke belakang. Ia pun masuk ke ruang tamu.

“Apa yang akan kau lakukan?” tanyaku dengan suara gemetaran. Aku melangkah mundur. Namun ia malah tertawa dan terus mendekatiku.

“Aku ingin menuntaskan semuanya malam ini.” Kuncoro melangkah semakin mendekatiku.

“Maksudmu?” Aku semakin ketakutan. Tenggorokanku tercekat. Sebuah benda berkilat yang tadi kulihat waktu aku mengintipnya tersembul di pinggangnya. Ia mencabut benda itu, lalu mengayunkannya ke arahku. Aku berteriak dalam kengerian yang luar biasa.

“Jangaaaaaannn...”  Dan semuanya menjadi buram. Bayangan Hans dan Theo kulihat semakin samar lalu hilang lenyap.  

Cerpen ini dimuat di Harian Joglosemar 23/4/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun