PrasastiÂ
- Prasasti adalah peninggalan sejarah yang berbentuk batu bertulis. Prasasti biasanya berisi tentang kebesaran raja atau hal penting yang dilakukan penguasa pada masa pemerintahannya. Beberapa prasasti peninggalan kerajaan bercorak Hindu antara lain:
- Peninggalan Kerajaan Kutai
- Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai adalah7 buah Prasasti Yupa dan Prasasti Mulawarman.
- Peninggalan kerajaan Tarumanegara
- Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara antara lain: Prasasti ciaruteun, Prasasti Tugu, Prasasti lebak, prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Muara Cianten.
- Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.
- Prasasti peninggalan Mataram Kuno antara lain prasasti Kalasan, dan Prasasti Kelurak.
- Peninggalan Kerajaan Kediri
- Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri antara lain, Prasasti Maribog, Sarwadharma, hantang , Plumbangan, dan Talan
CandiÂ
- Candi adalah bangunan untuk memuliakan raja yang sudah mangkat. Candi berfungsi sebagai tempat pemujaan para dewa.
- Beberapa candi peninggalan kerajaan bercorak Hindu antara lain:
- Candi peninggalan Kerajaan Mataram, antara lain Candi Dieng, Candi Prambanan, Candi Gedog Songo, dan Candi Ratu Baka.
- Candi peninggalan Kerajaan Singasari antara lain Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari
- Candi peninggalan Kerajaan Majapahit, antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi Tikus, (Trowulan), dan Candi Sumberjati (Blitar)
ArcaÂ
- Arca umumnya berupa patung perwujudan raja yang di gambarkan sebagai dewa, misalnya:
- Arca Siwa
- Ciri-cirinya antara lain terdapat bulan sabit di bawah sebuah tengkorak yang terpadatkan pada mahkota, mata ketiga (urna) di dahi, bertangan empat masing-masing membawa aksamala, camara, komandalu, dan trisula.
- Arca Brahma
- Ciri-cirinya bermuka empat, dan serta berkendaraan angsa.
- Arca Wisnu
- Ciri-cirinya bermuka empat, masing-masing memegang cakra, gada, syangka, (kerang bersayap), dan buah atau kuncup teratai, serta berkendaraan garuda.
- Arca Ganesha
- Ciri-cirinya berkepala gajah, posisi duduk dengan perut gendut, memiliki 4 buah tangan dan di puja sebagai dewa ilmu pengetahuan, dan penolak bahaya
- Karya Sastra
- Karya sastra biasanya berwujud tulisan yang berisi tentang kepahlawanan, pujian terhadap raja yang memerintah, nasihat, dan sebagainya, beberapa karya sastra tersebuut antara lain:
- Kitab Arjunawiwaha, karangan Mpu Kanwa yang menceritakan kisah hidup Airlanngga
- Kitab Bharatayuda, karangan Mpu Panuluh, isinya merupakan sindiran perang saudara antara Jayabaya dengan Jayasabha
- Kitab Jongko Jayabaya (ramalan jayabaya)
- Karangan Raja Jayabaya yang berisi ramalan.
- Kitab Mahabarata, karangan Mpu Wiyasa Kresna Dwipayana
- Kitab Negarakertagama, krangan Mpu Prapanca, menceritakan sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit serta  terdapat istilah Pancasila
- Kitab Ramayana, karangan Mpu Walmiki
- Kitab Smaradhahana, karangan Mpu Dharmaja sebagai persembahan untuk raja Kameswara
- Kitab Sutasoma , karangan Mpu Tantular, didalamnya terdapat istilahBhuneka Tunggal Ika.
- Peninggalan di bidang agama dan adat istiadat
- Peringatan hari raya Hindu, seperti Nyepi, galungan, kuningan, dan saraswati
- Upacara adat  pembakaran mayat di Bali (ngaben) dan upacara Nelubulanin di Bali, tradisi adat ziarah, upacara kasada suku tengger di Gunung Bromo pada malam ke-14 bulan kasadha dilakukan daerah kabupaten Malang, Probolinggo, dan lumajang ( Jawa Timur): upacara ekhasada prudia di pura besakih (dilakukan sekali setiap abad). Tujuan upacara tersebut adalah untuk menyucikan dunia. Pada tahun 1963, pernah diadakan di Bali setelah kejadian Gunung Agung meletus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!