Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu
- Sekitar 2000 tahun SM, ajaran hindu muncul pertama kali di India. Ajaran dan kebudayaan India masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan.
- Agama Hindu sebenarnya merupakan percampuran antara kepercayaan bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa Dravida. Ajaran Hindu bersifat Politeisme,yaitu menyembah dan percaya terhadap banyak dewa. Dalam ajaran Hindu terdapat penggolongan dalam masyarakat yang disebut dengan kasta. Terdapat 4 kasta dalam ajaran Hindu yaitu kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya, dan kasta sudra. Penyebaran agama Hindu dilakukan oleh kaum pedagang dan kaum brahmana.
- Perkembangan Hindu di Indonesia dapat dilihat dari beberapa kerajaan dan peninggalan-peninggalannya seperti candi, prasasti, budaya, dan sebagainya.
Beberapa kerajaan yang bercorak Hindu antara lain :
Kerajaan kutai
- Kerajaan kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4 M. kerajaan Kutai terletak di tepi Sungai Mahakam (Kalimantan Timur). Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga, yang kemudian diganti putranya yaitu Aswawarman. Pengganti Aswawarman adalah Mulawarman. Pada Yupa (tiang betu pengikat hewan korban untuk dewa) diterangkan bahwa Mulawarman adalah raja yang mulia, arif, dan bijaksana.
- Peninggalan Kerajaan Kutai antara lain 7 buah prasati Yupa yang berbahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang ditemukan di Muara Kaman dan sebuah arca bulus serta arca batu di Goa Gunung Kumbang.
Kerajaan Tarumanegara
- Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu yang tertua di jawa. Kerajaan ini berdiri pada tahun 450 M di tepi Sungai Citarum(dekat Bogor). Raja yang terkenal pada kerajaan ini adalah Purnawarman yang bersikap arif dan bijaksana. Purnawarman menyembah Dewa Wisnu. Wisnu adalah dewa pemelihara dalam aagama Hindu.
- Mata pencaharian penduduk terumanegara adalah bertani, beternak, berburu, Â berladang dan di bidang pertambangan. Pada masa ini pemerintahan Purnawarman dibangun Sungai Gomati untuk mengantisipasi bahaya banjir dan sebagai saluran air untuk pertanian. Penggalian sungai tersebut dilakukan secara bergotong royong tanpa paksaan.
- Peninggalan-peninggalan Kerajaan Tarumanegara antara lain:
- Prasasti  yang berbahasa sanskerta dan berhuruf Pallawa, yaitu Prasasti Ciaruteun (menggambarkan tapak kaki Dewa Wisnu), Tugu (menceritakan system pemerintahan Kerajaan Tarumanegara), lebak, jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, dan Munjul.
- 3 buah arca, yaitu arca Rajasi, Arca Wisnu cibuaya 1, dan Arca Wisnu Cibuaya 2 yang ditemukan di Desa Cibuaya, Kerawang
Kerajaan Mataram Kuno
- Kerajaan mataram kuno didirikan oleh Dinasti Sanjaya pada tahun 732 M oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Kerajaan Mataram terletak di Desa Canggal, di barat daya Magelang. Raja Sanjaya beragama Hindu aliran Siwa. Aliran Dewa Siwa menganggap Siwa sebagai Dewa tertinggi. Kekuasaan Sanjaya meliputi Jawa Tengah bagian Utara. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Dinasti Sanjaya antara lain Candi Dieng, Candi Prambanan, Candi Sambisari, Candi Ratu Baka, dan Candi Gedog Songo. Di samping peninggalan berupa candi, juga di temukan beberapa prasasti antara lain Prasasti Canggal (732 M) dan Prasasti Balitung (907 M).
- Pada akhir abad ke -8 M, Dinasti Sanjaya terdesak oleh Dinasti Syailendra yang berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan. Peninggalan Dinasti Syailendra antara lain:
- Prasasti Kalasan (778 SM)
- Prasati ini berisi tentang  Rakai Panangkaran yang di bujuk untuk mendirikan bangunan suci Dewi Tara dan biara.
- Prasati Kelurak (782 SM)
- Prasasti ini menyebutkan pembuatan arca Manjusri yang merupakan perwujudan Budha. Berdasarkan Prasasti  tersebut kerajaan Dinasti Syailendra beragama Budha. Peninggalan lain berupa candi, yaitu candi Borobudur, Mendut, Pawon, Kalasan, dan sewu.
- Candi borobudur dibangun pada  masa pemerintahan  Raja Samaratungga. Pengganti Raja Samaratungga adalah Balaputra Dewa. Pada masa pemerintahan Balaputra Dewa terjadi pernikahan politik antara adiknya. Pramodhawardani dengan Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya). Namun, kemudian terjadi peperangan yang mengakibatkan Balaputra Dewa melarikan diri ke Sriwijaya.
 Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak disekitar Sungai Brantas, Kediri,Jawa Timur. Kerajaan Kediri mulai dikenal pada tahun 1117 M, pada masa pemerintahan Jayabaya  (1130 -- 1160 M).  Jayabaya terkenal dengan ramalannya, yaitu Jongko Jayabaya.
Kerajaan Kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kahuripan (Air Langga). Wilayah pengaruh Kerajaan Kediri mencakup wilayah Indonesia Timur. Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya. Selam pemerintahanya kestabilan kerajaan menurun (1222 M).
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri berupa kitabsastra, antara lain: kitab Bharatayuda ditulis oleh Mpu Saedah dan Mpu Panuluh, kitab kresnayana karangan Mpu Triguna, kitab Gatutkacasraya  karangan Mpu Panuluh, kitab Hariwangsa karangan Mpu Panuluh, dan kitab Lubdaka karangan Mpu Tanakung.
Kerajaan BaliÂ
Kerajaan Bali dibangun oleh Dinasti Warmadewa. Dinasti Warmadewa terkenal setelah  Sri Candrabayasinga Warmadewa menduduki takhta. Raja-raja terkenal antara lain Udayana yanng memiliki putra Airlangga dan anak Wungsu. Anak Wungsu merupakan raja yang dapat memepersatukan wilayah Bali. Pada masa pemerintahan Anak Wungsu, kerajaan dalam keadaan aman dan rakyat hidup tenteram. Mata pencaharian penduduknya antara lain bercocok tanam, beternak, dan berdagang. Kehidupan keagamaan mengalami kemajuan, agama Hindu dan Budha berkembang  secara bersama-sama. Anak Wungsu merupakan raja dari Dinasti Warmadewa. Peninggalan kerajaan Bali antara lain Kompleks candi Gunung Kawi di Tampak Siring dan pemandian Tirta Mpul.