Mohon tunggu...
Tanti Rahma
Tanti Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Project Aktualisasi Kewarganegaraan Dengan Mengedukasi Masyarakat Mengenai Penggunaan Plastik yang Aman Sesuai Kode Kemasan

25 November 2023   10:17 Diperbarui: 25 November 2023   10:25 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penempatan Cenderamata Tempat Sampah di Balai Dusun Gersikan, Kedungringin, Beji, Pasuruan (dok. pribadi)

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Tujuannya adalah membentuk warga negara yang memiliki kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mencakup pemahaman nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, sejarah Indonesia, hak asasi manusia, pluralisme, serta demokrasi. Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat mengembangkan karakter, sikap demokratis, dan rasa tanggung jawab sosial pada generasi muda Indonesia. Mata pelajaran ini diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran kewarganegaraan yang kuat di kalangan masyarakat. Untuk menanamkan kebiasaan kewarganegaraan kepada masyarakat kami melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian masyarakat yang sesuai dengan bidang keilmuan yang kami pelajari supaya menghadirkan manfaat bagi kita semua. Pendidikan kewarganegaraan dapat kami aplikasi dengan ilmu kimia. Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, komposisi, struktur, reaksi, dan perubahan materi. Dengan fokus pada tingkat molekuler dan atom, kimia membahas bagaimana unsur dan senyawa berinteraksi untuk membentuk berbagai zat yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia memainkan peran penting dalam berbagai bidang termasuk industri dan lingkungan. Kami melakukan pengabdian langsung kepada masyarakat sesuai bidang yang kami pelajari.

Kami Mahasiswa Jurusan Kimia, Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan sosialisasi penggunaan plastik yang aman sesuai kode kemasan tepatnya di Dusun Gersikan, RT.02 / RW.01, Kedungringin, Beji, Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi tugas projek kewarganegaraan.

Sosialisasi ini kami laksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai beberapa upaya kesadaran akan kesehatan,risiko kesehatan yang dapat timbul akibat penggunaan plastik yang tidak aman atau mengandung bahan berbahaya, menyoroti dampak lingkungan dari penggunaan plastik yang tidak ramah lingkungan dan mengedukasi masyarakat mengenai alternatif yang keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak negatif plastik terhadap ekosistem kita, mematuhi kode kemasan pada produk plastik, sehingga mereka dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana dan memahami cara membuangnya dengan benar, mendorong perubahan perilaku konsumen menuju penggunaan plastik yang lebih bijaksana, seperti penggunaan kembali, daur ulang, atau pemilihan produk berbahan alternatif, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam inisiatif lokal yang mendukung penggunaan plastik yang aman, baik melalui kampanye, program edukasi, atau kegiatan lingkungan.

Masyarakat sangat sering menggunakan suatu produk berbahan plastik atau berkemasan plastik, namun masyarakat masih awam akan kode-kode kemasan yang ada pada label daur ulang pada kemasan plastik yang sering digunakan dalam kesehariannya.

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi suatu hal yang umum. Namun, banyak dari kita sering kali mengabaikan kode-kode kemasan pada plastik yang sebenarnya sangat penting untuk diperhatikan. Bahkan, penggunaan plastik yang tidak sesuai dengan kode kemasan dapat menyebabkan berbagai bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Kode kemasan pada plastik biasanya terletak di bagian bawah atau sisi kemasan, dan berupa simbol angka dalam segitiga tiga panah. Angka-angka tersebut menunjukkan jenis plastik yang digunakan dan dapat memberikan petunjuk mengenai cara pengolahan dan daur ulangnya. Meskipun angka-angka ini terkesan sepele, sebenarnya sangat penting untuk dipahami agar kita dapat menggunakan plastik dengan bijak.

Di Dusun tersebut banyak masyarakat yang juga mempunyai UMKM dimana kemasan yang dipakai merupakan kemasan berkode 1 yang artinya plastik tersebut kurang baik digunakan berulang tetapi oleh UMKM tersebut digunakan berulang, contohnya adalah pengusaha jamu yang menggunakan kemasan bekas aqua untuk produk yang di jual. Kami memberikan saran kepada penjual untuk menggunakan botol dengan kode 5 untuk digunakan sebagai kemasan dari produk yang dijual.

Masyarakat Dusun Gersikan juga masih banyak yang menggunakan kemasan berkode 1 (dok. pribadi)
Masyarakat Dusun Gersikan juga masih banyak yang menggunakan kemasan berkode 1 (dok. pribadi)

Untuk mengurangi sampah yang terbuat dari kantong plastik kami juga memberikan kantong kain (tote bag) yang dapat digunakan untuk berbelanja sebagai pengganti dari kantong plastik. Sebagai cindera mata kami juga memberikan tong sampah yang nantinya akan diletakkan di balai dusun gersikan untuk menunjang masyarakat untuk lebih memperhatikan dalam memilah sampah yang baik dan benar.

Penerimaan Cenderamata Tempat Sampah Kepada Bapak Prabot Dusun Gersikan, Kedungringin, Beji, Pasuruan (dok. pribadi)
Penerimaan Cenderamata Tempat Sampah Kepada Bapak Prabot Dusun Gersikan, Kedungringin, Beji, Pasuruan (dok. pribadi)

Penempatan Cenderamata Tempat Sampah di Balai Dusun Gersikan, Kedungringin, Beji, Pasuruan (dok. pribadi)
Penempatan Cenderamata Tempat Sampah di Balai Dusun Gersikan, Kedungringin, Beji, Pasuruan (dok. pribadi)

Penggunaan plastik memang praktis, tapi jangan sampai nggak tau kode amannya ya!

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate)

Kode "1" dalam segitiga yang tertera pada kemasan plastik menandakan bahwa bahan pembuatnya adalah Polyethylene Terephthalate, yang biasanya digunakan untuk membuat botol plastik transparan untuk kemasan makanan dan minuman, botol ini dapat didaur ulang.

2. HDPE (high density polyethylene)

Kode tanda daur ulang angka "2" dalam segitiga menunjukkan bahwa sebuah plastik terbuat dari polietilena berdensitas tinggi (HDPE). Kode ini biasanya ditemukan pada botol susu berwarna putih, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE adalah bahan plastik yang aman digunakan berulang kali karena kemampuannya untuk didaur ulang dengan nilai ekonomi tinggi dan proses daur ulang yang sederhana. 

3. V atau PVC (polyvinyl chloride)

Kode plastik "3" Berbentuk Segitiga menunjukkan bahwa plastik tersebut terbuat dari bahan PVC (polyvinyl chloride) yang sulit didaur ulang. Biasanya, plastik PVC dapat ditemukan pada kemasan plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol. Penggunaan bahan PVC (polyvinyl chloride) berpotensi membahayakan kesehatan ginjal, hati, dan berat badan. 

4. LDPE (low density polyethylene)

Kode plastik dengan nomor "4" pada plastik, menandakan bahwa plastik tersebut terbuat dari bahan LDPE (low density polyethylene). Plastik jenis ini sering digunakan untuk tempat makanan dan botol yang lembut. Anda dapat menemukannya pada kantong plastik, tas belanja, kantong sampah, dan bungkus makanan. LDPE memiliki elastisitas yang tinggi sehingga awet dan dapat digunakan berulang kali. 

5. PP (polypropylene)

Kode plastik "5" segitiga, menandakan bahwa plastik tersebut terbuat dari bahan PP (polypropylene) dan merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk wadah makanan dan minuman seperti tempat penyimpanan makanan dan botol minum, termasuk botol bayi. Kemasan dengan label angka "5" dalam segitiga merupakan salah satu jenis kemasan yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. PP memiliki sifat transparan sehingga memudahkan untuk melihat isinya, namun tetap dapat menahan cahaya yang masuk. 

6. PS (polystyrene)

Kode Plastik 6 dalam segitiga pada kemasan makanan, menandakan bahwa kemasan tersebut terbuat dari bahan polystyrene. Bahan ini sering digunakan untuk membuat tempat makan styrofoam, wadah minuman sekali pakai, dan lain sebagainya. Namun, bahan polystyrene dapat mencemari makanan dan minuman dengan bahan kimia berbahaya seperti styrene. Styrene dapat membahayakan sistem saraf dan otak kita. 

7. Other or O

Kode plastik 7 dalam segitiga terbuat dari bahan-bahan seperti SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. Kemasan ini sering ditemukan pada berbagai jenis makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, beberapa suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan kemasan plastik. Bahan ini biasanya digunakan pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi. Disarankan untuk tidak menggunakan kemasan PC untuk tempat makanan atau minuman. Karena dapat mengganggu sistem hormon pada tubuh.

Pentingnya kode ini adalah untuk memudahkan pemisahan dan pengolahan limbah plastik. Dengan ini Masyarakat dusun gersikan, kedungringin, beji, pasuruan diharapkan untuk dapat mengurangi limbah plastik di lingkungan masyarakat dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan mengganti tas plastik dengan tas kain, selain itu juga dapat menggunakan plastik yang baik untuk digunakan berulang. 

Kalian harus tahu Bahaya Penggunaan Kemasan Plastik !

  1. Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Plastik yang tidak sesuai dengan kode kemasan tertentu, terutama yang mengandung BPA (Bisphenol A) atau ftalat, dapat melepaskan zat kimia berbahaya ke dalam makanan atau minuman yang terkemas. Paparan secara terus menerus terhadap bahan kimia dapat menjadikan masalah kesehatan serius yang dapat membahayakan tubuh. 

  1. Dampak Kesehatan Jangka Panjang

Penggunaan plastik yang tidak sesuai kemasan dapat menyebabkan akumulasi zat kimia dalam tubuh manusia dari waktu ke waktu. Efek kumulatif ini dapat mengakibatkan kerusakan sistem organ dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis.

  1. Pencemaran Lingkungan

Plastik yang tidak dapat didaur ulang atau sulit didaur ulang memiliki potensi untuk mencemari lingkungan. Sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat berakhir di lautan, sungai, dan daratan, merusak ekosistem dan membahayakan kehidupan satwa liar. Proses dekomposisi plastik juga dapat menghasilkan mikroplastik yang sulit terurai dan tersebar di seluruh lingkungan.

  1. Ancaman Terhadap Kehidupan Laut 

Plastik yang mencemari lautan dapat membahayakan kehidupan laut. Satwa laut seperti ikan, burung laut, dan mamalia laut dapat menelan atau terperangkap oleh sampah plastik, mengakibatkan cedera fisik, keracunan, dan kematian.

  1. Ketidakberlanjutan Sumber Daya

Produksi plastik mengharuskan penggunaan bahan bakar fosil dan sumber daya alam yang terbatas. Penggunaan plastik yang tidak terkelola dengan baik juga mengakibatkan pemborosan sumber daya dan meningkatkan jejak karbon.

 

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif penggunaan plastik melibatkan berbagai upaya, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih produk yang menggunakan plastik ramah lingkungan, dan mendukung prinsip daur ulang, seperti menerapkan konsep 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Dengan mendaur ulang sampah, kita dapat menciptakan bahan yang dapat digunakan dalam kerajinan tangan, hiasan, dan barang-barang bermanfaat lainnya, sehingga dapat mengurangi limbah plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, untuk melindungi kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan, penting untuk memahami kode kemasan plastik. Dengan pemahaman yang baik terhadap kode kemasan plastik, kita dapat membuat pilihan yang bijak dalam penggunaan plastik, menjaga kesehatan manusia, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Bahkan tindakan kecil dalam pemilihan dan penggunaan plastik dapat memiliki dampak positif yang besar pada masa depan bumi kita.

Mari bersama-sama berkomitmen untuk menjaga kelestarian dan kesehatan bumi kita. Dengan berpartisipasi dalam sosialisasi ini, kita dapat menjadi ahli dalam mengenali kode kemasan plastik dan menyadari bahayanya bagi lingkungan. Bersama, kita memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Mari lakukan tindakan positif untuk bumi kita!

Dosen Pengampu Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan Offering G17 : 

Seli Septiana Pratiwi , S.Pd., M.Pd.

Anggota Kelompok Meliputi :

  1. Febiola Rizqi Amira

  2. Rusyda Ramadhani 

  3. Shobibatur Rohmah

  4. Silvia Dwi Anggi P

  5. Tanti Nur Hidayah

"Kesejahteraan kita terkait erat dengan keberlanjutan lingkungan. Sebagai penjaga bumi, kita memegang kunci untuk mewariskan keindahan alam kepada generasi mendatang. Dengan setiap tindakan kecil dalam menjaga lingkungan, kita menanam benih kehidupan yang akan berkembang menjadi hutan berdaun lebat bagi masa depan kita bersama."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun