Mohon tunggu...
Tantiiiaaa
Tantiiiaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Kita bisa jadi apapun dan siapapun, tapi ingat kemampuan kita tidak mungkin melebihi kuasanya Allah. -Mee Mampir ke IG : @notestia_ yang berisikan quotes karya saya ya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Fundamental dalam Aswaja

5 Juli 2024   22:20 Diperbarui: 5 Juli 2024   22:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Keadilan dan Non-Diskriminasi: Tasamuh dalam Aswaja mendorong umat Islam untuk memperlakukan semua orang dengan adil, tanpa memandang perbedaan agama, ras, atau budaya. Keadilan menjadi prinsip utama dalam interaksi sosial dan hukum Islam.

*Kesediaan untuk Berdialog dan Berdamai: Sikap tasamuh mendorong umat Islam untuk terlibat dalam dialog yang produktif dengan pihak lain, baik dalam konteks internal umat Islam maupun antara umat Islam dengan masyarakat lainnya. Ini menciptakan landasan yang kokoh untuk perdamaian dan kerjasama antarumat beragama.

*Menjaga Keharmonisan Sosial: Tasamuh dalam Aswaja bertujuan untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat, dengan mengedepankan sikap saling menghargai dan membangun hubungan yang baik antarindividu dan komunitas.

Dengan mempraktikkan tasamuh, Aswaja berusaha untuk mengambil sikap inklusif dan terbuka terhadap keberagaman dalam segala aspek kehidupan umat Islam. Ini mencerminkan prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan perdamaian sebagai landasan bagi kehidupan sosial yang berdampingan secara damai.

I'tidal

Dalam konteks Aswaja (Ahlus Sunnah Wal Jamaah) mengacu pada sikap menegakkan keadilan, kebenaran, dan menghindari ekstremisme baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sosial. Nilai ini sangat ditekankan dalam ajaran Islam yang mengajarkan umatnya untuk menjalani kehidupan dengan keseimbangan dan proporsi yang tepat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang i'tidal atau sikap berpihak pada yang benar dalam Aswaja:

*Menegakkan Keadilan: Aswaja mengajarkan umat Islam untuk menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hukum, ekonomi, sosial, maupun politik. Menegakkan keadilan berarti memberikan hak-hak yang sepatutnya kepada setiap individu dan kelompok, tanpa memihak dan tanpa pengecualian.

*Berpegang pada Kebenaran: Aswaja mendorong umat Islam untuk berpegang teguh pada kebenaran sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Ini mencakup mengambil sikap yang tegas dalam mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam yang tidak boleh dikompromikan.

*Menjauhi Ekstremisme: Aswaja menolak sikap-sikap yang ekstrem dalam berbagai bentuknya, baik dalam ibadah (seperti bid'ah atau inovasi dalam agama yang tidak disyariatkan) maupun dalam pandangan atau sikap sosial-politik. Sikap ini mendorong umat Islam untuk mengikuti jalan tengah yang dianjurkan dalam ajaran Islam.

*Penghormatan Terhadap Kebenaran: Aswaja mengajarkan umat Islam untuk menghormati kebenaran dan fakta yang objektif dalam segala hal, serta menghindari sikap fanatisme atau intoleransi terhadap pandangan atau keyakinan orang lain.

*Keberanian dalam Menegakkan Kebenaran: Aswaja membangkitkan semangat untuk berani dalam menegakkan kebenaran dan mengoreksi yang salah, tetapi dengan cara yang bijaksana dan proporsional sesuai dengan ajaran Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun