Mohon tunggu...
Tantan BustanulArifin
Tantan BustanulArifin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selamat datang di Blog Pribadi Saya! Halo, saya Tantan Bustanul Arifin, seorang guru. Di blog ini, saya berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran tentang berbagai hal yang saya sukai, mulai dari hobi traveling, kuliner, cerita humor, teknologi, kegiatan sekolah, dan tentusaja hal hal yang menarik dalam bidang pendidikan, Saya percaya bahwa kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan pelajaran dan momen berharga. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi, menghibur, dan mungkin juga membantu Anda menemukan hal-hal baru yang menarik. Di sini, Anda akan menemukan: Catatan Perjalanan: Pengalaman saya menjelajahi tempat-tempat baru, budaya yang unik, dan petualangan seru. Resep dan Kuliner: Kreasi kuliner favorit saya, tips memasak, dan ulasan tentang makanan yang menggugah selera. Teknologi dan Inovasi: Pandangan saya tentang perkembangan teknologi terkini dan bagaimana mereka mempengaruhi kehidupan kita. Sastra dan Buku: Rekomendasi buku, ulasan, dan diskusi tentang karya sastra yang menarik. Saya senang bisa berbagi bagian dari hidup saya dengan Anda dan berharap Anda menikmati setiap artikel yang saya tulis. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar, saran, atau bahkan berbagi cerita Anda sendiri. Terima kasih telah berkunjung dan selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Kurikulum Adakah Berbau Politik?

9 Juli 2024   09:01 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:24 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Canva Ai

Melihat dari sejarah perkembangan kurikulum, kurikulum tidak hanya dijadikan sebagai pedoman akademis tetapi juga dijadikan alat politik dengan tujuan membentuk karakter dan ideologi peserta didik sesuai dengan harapan dan kepentingan pemerintah yang sedang berkuasa.

Pernyataan tersebut bisa dibuktikan dengan beberapa pembuktian sebagai berikut :

  1. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum yang menggambarkan pengaruh politik. Pada masa Orde Lama, Pendidikan Kewarganegaraan ditunjukan untuk membentuk kepatuhan terhadap negara tanpa nalar kritis. Hal ini menggambarkan bagaimana kepentingan politik penguasa dapat mempengaruhi materi dan tujuan pendidikan.
  2. Pemerintah sering menggunakan kurikulum sebagai alat untuk menyebarkan ideologi dan nilai-nilai yang dianggap penting oleh rezim yang berkuasa. Sebagai contoh, kurikulum pada era Orde Baru banyak menekankan pada pendidikan ideologi Pancasila untuk membentuk warga negara yang setia kepada pemerintah dan ideologi negara.
  3. Perubahan kurikulum juga mencerminkan respons terhadap dinamika sosial dan politik yang terjadi. Setiap perubahan pemerintahan atau kebijakan besar sering kali diikuti oleh revisi atau penggantian kurikulum untuk menyesuaikan dengan visi dan misi pemerintah yang baru.

KESIMPULAN

Perubahan kurikulum adalah sebuah kebutuhan, kurikulum harus mengikuti pekembangan zaman sesuai pepatah Alibin Abi Thalib “Wahai Kaum Muslim,” didiklah anak-anak mu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu. Artinya zaman akan terus berubah ilmu dan teknologi berkembang sangat pesat, maka pun kurikulum sebagai pengahantar ilmu, kerangka yang menyaji pengetahuan harus mengikuti perkembangan Zaman dan teknologi.

Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan sebagai pasilitator dunia pendidikan  harus bisa meletakan fungsi kurikulum secara utuh, tidak ada sisipan politis dan tidak juga menambahkan hal hal baru yang sesungguhnya tidak dibutuhkan didalam dunia pendidikan, yang hanya  mengejar proyek kementerian.

Mengingat perubahan kurikulum meninggalkan dampak negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan secara menyeluruh, seperti yang dibahas penulis diatas, maka sebaiknya perubahan kurikulum tidak mengubah secara total, dengan memunculkan kurikulum konsep baru, atau kurikulum baru. 

Dalam Kurikulum 2013 kita mengenal Kurikulum 2013 revisi tahun 2018, di tahun 2018 kurikulum 2013 sudah mengalami perubahan namun tidak membongkar semua kurikulum 2013, ini yang diharapkan sehingga dampak negatif dari perubahan tersebut tidak berpengaruh dalam dunia pendidian, khususnya pada warga sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun