Mohon tunggu...
Boeng Tan
Boeng Tan Mohon Tunggu... Buruh - Philosophy Activist

Membaca adalah melawan dan menulis adalah membunuh.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paradigma Kesadaran: Sebuah Eksplorasi Filsafat

11 Oktober 2024   03:14 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:40 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sartre menekankan bahwa kesadaran manusia bukan hanya sekadar kesadaran akan objek, tetapi juga kesadaran akan diri sendiri dan kebebasan yang menyertainya.

Sartre berargumen bahwa manusia ada terlebih dahulu sebelum menentukan siapa mereka. Tidak ada esensi yang mendahului eksistensi; manusia menciptakan diri mereka sendiri melalui pilihan dan tindakan.

Manusia memiliki kebebasan untuk membuat pilihan, dan ini adalah kebebasan yang total dan radikal. Namun, kebebasan ini juga datang dengan tanggung jawab. Setiap pilihan yang dibuat membawa konsekuensi, dan individu harus siap untuk menghadapi akibatnya.

Kesadaran dalam anggapan  Sartre adalah "kekosongan" yang mampu menampung berbagai kemungkinan. Manusia tidak terikat pada satu identitas atau takdir tertentu, melainkan memiliki kemampuan untuk meredefinisi diri mereka sendiri melalui pilihan.

Kesimpulan

Paradigma Kesadaran merupakan pendekatan multidisiplin dan komprehensif yang berupaya memahami fenomena kesadaran dari berbagai perspektif, termasuk filsafat, biologi, dan psikologi. Dalam konteks ini, kesadaran dipahami sebagai aspek fundamental dari pengalaman manusia.

Dari Descartes hingga Sartre, beragam pemikiran ini menyoroti esensi dan kompleksitas kesadaran sebagai pusat pengalaman manusia. Descartes menekankan pentingnya kesadaran sebagai bukti eksistensi, sementara Dennett menjelaskan kesadaran sebagai produk aktivitas otak. Di sisi lain, Husserl dan Merleau-Ponty menekankan pengalaman subjektif dan keterhubungan antara kesadaran dan dunia fisik. Sementara Chalmers membedakan antara masalah mudah dan sulit kesadaran, Kant menyoroti bagaimana struktur mental membentuk pengetahuan subjektif. Pemikiran Locke tentang kesadaran dan identitas pribadi serta pandangan Sartre tentang kebebasan radikal.

Dengan demikian, secara keseluruhan dari paradigma kesadaran menyuguhkan beragam pendekatan untuk memahami kompleksitas kesadaran dan hubungannya dengan eksistensi manusia. Kesadaran tidak hanya menjadi pusat pengalaman individu, tetapi juga landasan untuk memahami identitas, moralitas, dan interaksi kita dengan dunia. Dengan demikian, paradigma kesadaran berfungsi sebagai alat untuk mengeksplorasi hubungan antara individu dan dunia, serta untuk menyoroti peran penting kesadaran dalam pengalaman hidup manusia.

Daftar Referensi:

1. Kuhn, T. S. (1962). The Structure of Scientific Revolutions. University of Chicago Press.

2. Descartes, R. (1641). Meditations on First Philosophy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun