Mohon tunggu...
Tanjung Sari Puji Rahayu
Tanjung Sari Puji Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis/Blogger

Penulis amatir yang suka menjadi pengamat bidang kebijakan publik, hukum, sosial dan politik. Penulis yang suka tantangan untuk menulis segala jenis tulisan, fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Sosok Bapak Sosiologi dan Sejarah Dunia

14 September 2021   11:21 Diperbarui: 14 September 2021   11:32 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu teori politik yang dituliskan dalam Al-Muqaddimah, Ibnu Khaldun menjelaskan mengenai bagaimana terbentuknya dan hancurnya suatu negara dilihat dari teori sejarah. Ibnu Khaldun meyakini  bahwa dasar suatu negara tergantung pada generasi pertama sebagai founding fathers. 

Generasi kedua akan menikmati stabilitas dan kemakmuran yang diwarisi oleh generasi pertama. Generasi ketiga yang tumbuh dalam suasana stabil, tenang dan makmur, cenderung lebih materialistik, sehingga perlahan-lahan pondasi spiritual yang telah terbangun terkikis dan akhirnya menghancurkan negara tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh lemahnya kekuatan internal atau serangan dari musuh eksternal yang memang ingin menghancurkan dan mengambil alih negara itu.

Selain sebagai ahli Sejarah dan Sosiologi, Ibnu Khaldun juga dianggap sebagai peletak dasar ilmu ekonomi Islam. Teorinya dianggap logis dan realistis sehingga menjadi dasar pemikiran bagi para ahli ekonomi terkemuka dunia, Adam Smith dan David Ricardo, untuk mengeluarkan teori-teorinya.

Kitab Al-Muqaddimah membuat takjub para ilmuwan barat, karena isinya yang sangat lengkap. Buku ini tidak hanya berisi tentang dasar-dasar ilmu sosiologi, sejarah dan politik, akan tetapi juga memuat dasar ilmu ekonomi dan pendidikan. Hingga kini, kajian keilmuan terhadap kitab ini masih terus dilakukan oleh para ilmuwan di dunia.

Sebagai seorang hafidz, Ibnu Khaldun menganggap Al-Quran sebagai sumber segala ilmu yang sangat hebat.

"Ketahuilah bahwa pendidikan Al-Quran termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh karena itu pendidikan Al-Quran dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Al-Quran pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain." (Ibnu Khaldun)

Ibnu Khaldun menghabiskan sisa hidupnya di Mesir dan wafat di tahun 1406 Masehi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun