Mohon tunggu...
fauzan abdurrahman
fauzan abdurrahman Mohon Tunggu... -

menjadikan kata untuk berkelana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buku, Label, dan Takdir

3 Oktober 2018   01:16 Diperbarui: 3 Oktober 2018   01:21 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tapi buku adalah buku. Ia hanyalah sebuah kertas dan tinta semata. Yang membuat sebuah buku bisa sebegitu mengerikan, bertenaga dan mampu menghantui para penguasa adalah jiwa para penulisnya."Para penulis sebenarnya bisa berbuat banyak. Tetapi ada satu syaratnya: mereka mati agar pikirannya dapat hidup. Pikiran mereka itu harus diberi makan dengan daging dan darah mereka sendiri. 

Mereka harus mengatakan apa yang mereka percayai benar, dan meraka mau menyerahkan darah mereka sebagi tebusan dari kebenaran itu. Pemikiran dan kata-kata kita tetap akan merupakan mayat yang kaku, sampai kita mau mati untuk kepentingannya dan kita sirami ia dengan darah kita. Lalu ia tumbuh menjadi hidup, dan hidup di antara orang-orang hidup" tulis Sayyid Quthb dalam bukunya Beberapa Studi Tentang Islam. Inilah faktor yang terbesar kenapa sebuah buku bisa dicap "terlarang".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun