Mohon tunggu...
Tanjaya Mahasiswa
Tanjaya Mahasiswa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gereja Sion sebagai Cagar Budaya

15 Oktober 2024   17:13 Diperbarui: 15 Oktober 2024   17:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANALISIS INTERIOR GEREJA

Gereja Sion merupakan gereja tertua di Jakarta. Arsitektur kuno, dan relief bangunan khas Belanda masih terpampang nyata ketika menyambangi bangunan tua ini. 

Gereja inilah yang menjadi saksi biksu di mana dulunya ada tembok Batavia yang dipasang Belanda, dan gereja ini dibangun di luar tembok tersebut untuk digunakan sebagai tempat beribadah tawanan Portugis.

Saat menginjakan kaki ke dalam gereja, Anda akan disambut dengan puluhan kursi kayu pendek dan kecil yang merupakan kursi untuk umat. Rupanya kursi ini sudah ada sejak gereja dibuat, namun masih kokoh dan tidak lapuk. Ada juga kursi panjang seperti di balai persidangan, dan kursi kecil setengah bundar. Kursi tersebut biasanya digunakan oleh majelis di zaman itu, dan masih sangat terjaga.

Juga terdapat kursi para pejabat VOC pada jamannya. Kursi ini berada di pojok ruangan, sebelah kursi panjang. Kursi lebih tinggi dibandingkan kursi umat, dan bentuknya gagah. Dari sejarah, kursi ini dulunya digunakan pejabat VOC ketika datang berdoa di gereja. 

Bentuknya juga masih kokoh, dan tidak lapuk. Kursi itu kini tidak digunakan karena untuk menjaga dan melestarikan nilai sejarah yang dituangkan di atas kursi.

Di tengah gereja ada sebuah mimbar dengan siluet seperti cawan, dengan ukiran perunggu yang terlihat sudah usang, namun masih kokoh. Cawan itu kemudian ditutupi oleh sebuah kanopi tinggi dengan dua pilar.

Cawan ini juga sudah lama , dan merupakan bentuk sumbangan untuk gereja yang diterima di abad ke 18. Masih sangat kokoh, dan juga megah sekali mimbarnya.

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Jika melihat di bagian dinding ada beberapa pajangan, yang ternyata itu merupakan sebuah plakat bersejarah, di mana orang penting dan elite jaman dulu memasang plakat sesuai dengan kelas mereka. Plakat kecil merupakan persembahan dari tokoh-tokoh di Belanda. Sedangkan plakat yang besar merupakan persembahan dari gubernur Belanda saat itu.

Gereja Sion memiliki sejumlah barang-barang antik yang dijaga keasliannya sampai sekarang. Salah satunya ialah Organ Sion (biasa juga dipanggil "orgel" dari bahasa Belanda untuk organ pipa "orgelpijp") menurut plakat kecil yang ada pada bagian depan organ berdiri sejak 1 Agustus MDCCCLX (1860 dalam angka arab) dan dibangun oleh orgelbauer (sebutan untuk pembuat organ pipa) E. F. Rijkmans. 

Plakat kuningan kecil itu sendiri berbunyi "Anno MDCCCLX Auguste 1; Organa hoec suo; Opere refecta, in solita sede loranda curavit E. F. RIJKMANS; urbana ecclesia organions" yang jika diterjemahkan secara kasar ke dalam bahasa Indonesia berarti, "1 Agustus tahun 1860; inilah organ mereka; telah diperbaiki, dalam perawatan rutin E. F. Rijkmans pembuat organ gereja perkotaan". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun