Mohon tunggu...
Irvan Aji Saputra
Irvan Aji Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mulai Menulis dengan Hal-hal Sederhana

25 Maret 2020   19:17 Diperbarui: 25 Maret 2020   19:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis menjadi hal yang sangat sulit dilakukan bagi sebagian orang baik para akademisi maupun masyarakat umum, apalagi bagi para penulis awam yang belum terbiasa mencurahkan segala kerangka pemikiran kedalam objek nyata yang tertulis.

Saya sendiri menyadari bahwa menulis bukan suatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, terlebih jika memang kegiatan menulis ini bukan menjadi suatu kebiasaan. Setiap memulai pekerjaan menulis, seringkali terhenti di tengah jalan dan bingung untuk melanjutkan pekerjaan karena kehabisan kata-kata, hal ini sering terjadi dan mungkin dialami oleh siapapun yang ingin mulai membiasakan  menulis.

Mengapa seringkali kita kehabisan kata-kata ketika mulai menulis? Beberapa hal mungkin menjadi faktor penyebab kata-kata menjadi kering di tengah jalan.

Saya sendiri sebagai penulis awam sering mengalami hal tersebut yang disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya yaitu tidak membuat alur dan tujuan yang jelas hal-hal apa saja yang ingin diungkapkan, tidak memiliki perbendaharaan kosa kata yang cukup atau bahkan juga kurangnya informasi untuk memperkuat tulisan sehingga selama menulis tidak mengalir dan menghambat pekerjaan menulis.

Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi hambatan-hambatan ketika mulai menulis? Beberapa kegiatan yang saya lakukan untuk mulai mengasah kemampuan menulis yaitu:

1. Mulai dari hal-hal sederhana 

Tulisan-tulisan yang indah dibaca ternyata mememiliki cerita sendiri dibaliknya, tentang proses yang telah dilalui sang penulis sehingga tercipta sebuah tulisan yang indah dibaca dan mudah dimengerti.

Perlu kita sadari bersama, bahwa untuk menjadi penulis yang mahir menari-narikan jari-jemari membutuhkan proses yang panjang dan memakan waktu, terus belajar dengan penuh kesabaran memang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin terus mengembangkan kemampuan menulis.

Menulis tidak harus dimulai dari hal yang besar, justru jika kita paksakan dengan kemampuan yang sebenarnya masih belum memadai untuk menyentuh hal tersebut, bisa jadi menjadi penghambat bagi kita dalam menulis.

Menulis dapat dilakukan dari hal-hal sederhana, ini akan menjadikan kita terbiasa untuk mengungkapkan ide pemikiran ke dalam bentuk tulisan, hal-hal apapun dapat kita tulis, mulai dari daily activity, cerpen, puisi atau apapun yang ingin kita tulis.

Kegiatan ini dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, jika kita menemukan ide begitu saja, perlu diusahakan untuk mencatat ide tersebut supaya tidak lupa, karena saya sendiri menyadari jika ide-ide ternyata dapat dengan mudah dan tiba-tiba datang, lalu dengan mudah menghilang begitu saja.

Mulai dari hal sederhana berarti juga memulai dari hal-hal yang paling dekat dengan kita, yang kita sendiri tahu dan pahami apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan. Dengan demikian hambatan menulis dapat dikurangi, karena pada dasarnya hambatan itu muncul karena ketidak tahuan kita sendiri tentang tulisan yang ingin kita tulis.

2. Membaca apapun yang ingin kita baca

Menulis sangat erat kaitannya dengan membaca, pada umumnya kegiatan ini saling berkaitan, penulis yang baik merupakan pembaca yang baik pula, dengan demikian dapat kita simpulkan sendiri, jika memang ingin menjadi penulis yang baik, perlu bagi kita untuk menjadi pembaca yang baik pula. Kegiatan membaca ini menjadi hal yang selalu saya ingat, sehingga aktivitas ini harus saya lakukan setiap hari.

Membaca juga dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan bacaan apapun. Baik yang bersumber dari buku, e-book, maupun sumber lain dari internet. Jenis bacaan apapun dapat kita baca mulai dari surat kabar, artikel, puisi atau novel sesuai dengan kegemaran dan keperluan kita membaca.

Dua kegiatan atau aktivitas di atas merupakan kegiatan yang sering saya lakukan untuk membantu saya dalam menulis, terutama untuk memenuhi tugas-tugas seorang akademisi seperti saya yang memang memerlukan banyak kegiatan menulis.

Masih banyak hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengasah kemampuan menulis, namun setidaknya dua hal sederhana tersebut cukup banyak membantu.

"Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya", demikian kalimat yang saya kutip dari tulisan Pramoedya Ananta Toer dalam buku Jejak Langkah, buku ketiga dari Tetralogi Buru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun