Perkembangan anak adalah proses yang kompleks, melibatkan interaksi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Dua tokoh besar dalam psikologi perkembangan, Jean Piaget dan Lev Vygotsky, memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana anak-anak berkembang. Keduanya memiliki pandangan berbeda dalam hal bagaimana aspek kognitif dan sosial berperan dalam proses tumbuh kembang anak.
• Piaget dan Perkembangan Kognitif Anak
Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss, mengemukakan teori perkembangan kognitif yang menekankan pada tahapan-tahapan yang dilalui anak dalam memahami dunia. Piaget percaya bahwa anak-anak aktif membangun pemahaman mereka melalui interaksi dengan lingkungan sekitar mereka. Perkembangan kognitif anak bagi Piaget terjadi dalam empat tahap utama, yaitu:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Anak-anak belajar melalui indera dan gerakan tubuh mereka, mulai memahami bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai berpikir secara simbolik dan imajinatif, meskipun kemampuan mereka untuk berpikir logis masih terbatas.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak-anak mulai mampu berpikir lebih logis tentang objek yang ada di dunia nyata, meski belum mampu berpikir secara abstrak.
4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak-anak berkembang menjadi pemikir abstrak, mampu memecahkan masalah hipotetik, dan berpikir tentang kemungkinan.
Dalam pandangan Piaget, perkembangan kognitif anak lebih ditentukan oleh kemampuan individu untuk memahami dan beradaptasi dengan dunia melalui proses pengalaman dan eksperimen secara langsung.
• Vygotsky dan Peran Sosial dalam Pembelajaran
Sebaliknya, Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, menekankan pentingnya peran sosial dalam perkembangan kognitif anak. Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak belajar dan berkembang melalui interaksi sosial dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berpengalaman. Baginya, perkembangan kognitif tidak hanya merupakan hasil dari pengalaman individual, tetapi juga merupakan hasil dari bantuan dan kolaborasi dalam konteks sosial.
Konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) yang diperkenalkan oleh Vygotsky menggambarkan jarak antara apa yang bisa dilakukan anak secara mandiri dan apa yang bisa dicapai dengan dukungan orang lain. Menurut Vygotsky, anak-anak berkembang lebih cepat dalam lingkungan yang mendukung, di mana mereka diberi tantangan sesuai dengan ZPD mereka, dan dibantu untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.
Vygotsky juga mengembangkan konsep scaffolding, yaitu bantuan atau dukungan yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya untuk membantu anak mencapai tugas atau tujuan yang belum dapat mereka capai sendiri. Melalui scaffolding, anak-anak dapat berkembang lebih cepat dalam memahami dan memecahkan masalah yang lebih kompleks.
• Perbandingan antara Piaget dan Vygotsky
Meskipun kedua tokoh ini mengakui bahwa anak-anak aktif dalam proses belajar, pendekatan mereka berbeda dalam hal pengaruh sosial dalam perkembangan. Piaget lebih menekankan pada perkembangan kognitif individu yang terjadi secara bertahap, sedangkan Vygotsky menekankan bahwa interaksi sosial adalah aspek yang sangat penting dalam perkembangan kognitif anak.
Piaget melihat anak-anak sebagai penemu dunia mereka sendiri melalui pengalaman langsung, sedangkan Vygotsky memandang anak-anak sebagai bagian dari komunitas yang belajar melalui interaksi dengan orang lain. Bagi Vygotsky, pembelajaran adalah proses sosial yang tidak bisa terlepas dari hubungan sosial yang ada di sekitar anak.
Kesimpulan
Teori perkembangan Piaget dan Vygotsky memberikan pandangan yang saling melengkapi tentang bagaimana anak-anak berkembang. Piaget menekankan peran pengalaman individu dalam membangun pemahaman tentang dunia, sementara Vygotsky menekankan pentingnya dukungan sosial dan interaksi dalam perkembangan kognitif anak. Dalam pendidikan, kedua pendekatan ini bisa diterapkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kognitif dan sosial anak secara bersamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H