6. Sistem Manajemen Limbah: Merupakan sistem yang mengelola dan memproses limbah yang dihasilkan oleh hewan air, termasuk sistem pemurnian air untuk menghilangkan zat berbahaya.Â
Proyek empat fase senilai USD 18,06 juta di Malaysia dengan metode pengurangan karbon seperti panel surya diperhitungkan akan menghasilkan 1000-1500 ton ikan barramundi setiap tahunnya. Angka ini dinilai cukup membantu meningkatkan ketahanan pangan di negara bagian tersebut. Penebaran awal sudah dimulai pada bulan Juni dengan melepaskan 6000 benih ikan berukuran 1,5 inci dan diharapkan akan panen bulan Desember tahun 2023 ini. Kita doakan yang terbaik untuk negara tetangga.Â
Bangkok-Denmark
Kedutaan Besar Kerajaan Denmark di Bangkok menyelenggarakan konferensi meja bundar yang dihadiri delegasi dari 12 perusahaan Denmark dan perwakilan dari beberapa perusahaan terkemuka Thailand. Isu yang mereka bahas terkait solusi inovatif dan tantangan untuk meningkatkan produksi pangan sambil meminimalkan penggunaan sumber daya dan dampak lingkungan. Nama-nama perusahaan Denmark yang serius berbagi pengetahuan dan praktik mengenai keberlanjutan dalam KMB tersebut diantaranya: Breeders of Denmark, Danbred, Skov, R2 Agro, TripleA, Skiold Landmeco, Spanvall, Essentia Protein Solutions, Novozymes, Marel, Arla Foods, dan VikingGenetics, serta delegasi dari Danish Veterinary and Food Administration dan Landbrug & Fødevarer.Â
Thailand-Denmark
Thailand berusaha mengimpor daging sapi dari Denmark dimana sebagian besar daging sapi berasal dari Australia yang memiliki perjanjian perdagangan bebas. Sementara peternak babi di Thailand menjadi lebih was-was. Pasalnya, pihak berwenang di negara itu telah membunuh semua babi yang tersisa di sebuah desa di Chiang Rai dengan indikasi ASF (African Swine Fever). Penularan yang barangkali melalui kontak langsung antara babi yang terinfeksi, kontak dengan barang-barang terkontaminasi, makanan/air atau melalui vektor seperti nyamuk dan kutu babi yang terinfeksi. Gejalanya demam tinggi, kehilangan nafsu makan, kelemahan, muntah-muntah, diare, pendarahan, dan kematian mendadak pada babi. Pengendalian ASF yang dilakukan di desa Ban Doi Sa Ngo itu dengan membunuh 130 babi tanpa gejala dimana 68 ekornya lainnya sudah mati akibat virus ini. Kantor Peternakan Distrik Chiang Saen telah melarang pemeliharaan babi atau pergerakan babi hidup dalam radius 1 km dari daerah yang terkena dampak hingga deklarasi resmi berikutnya. Badan tersebut merasa bertanggung jawab dan karenanya akan memberikan kompensasi kepada para peternak babi yang terkena dampak.Â
Kamboja-Australia
Di Kamboja, penelitian baru menemukan bahwa Salmonella menjadi semakin resisten terhadap antibiotik jenis fluoroquinolones, yang biasa digunakan dalam peternakan. Hal ini dikemukakan oleh ilmuwan dari Institut Pasteur du Cambodge yang mengamati susunan genetik bakteri Salmonella enterica Serovar Paratyphi A telah bermutasi untuk bertahan hidup dan tumbuh melawan antibiotik. Salah satu professor dari Universitas Melbourne yang juga terlibat penelitian, mengatakan untuk lebih memahami dan memerangi penyebaran strain resisten ini diperlukan peningkatan atas pengawasan genom terhadap resistensi antimikroba di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah seperti Kamboja.Â
tambahan ilmu
Sedikit dari negara Iceland, bagian dari Kerajaan Denmark yang memiliki geografis yang unik (gunung berapi, gletser, pegunungan, dan dataran tinggi). Insight tentang pertimbangan untuk memperluas pabrik pengolahan. Ahli mengatakan proyek greenfield akan ideal dengan menaruh investasi pada peralatan yang tahan masa depan. Misal RPH, pengolah yang ingin memperluas pabrik pemotongan yang ada akan mempertimbangkan ruang dan fasilitas tambahan. Manuel van San’t dari Marel Poultry (sebuah perusahaan global penyedia solusi teknologi dan peralatan otomatis untuk industri pengolahan unggas, berkantor pusat di Iceland) menjelaskan bahwa pabrik yang lebih tua mungkin menghadapi keterbatasan ruang saat memasang peralatan baru. Ia bersabda bahwa bertahun mendatang pengolah akan meningkatkan produksinya secara bertahap, yang berarti meningkatkan jumlah unggas yang diproses. Jika dilakukan pemrosesan sekunder maka dimulai dengan lebih banyak tenaga kerja manual. Sedangkan penambahan alat akan menguras ruang, sehingga jalur pemrosesan lebih lanjut menjadi tidak mungkin dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H