Belum juga mulai bekerja, cara mereka berinteraksi pada saya seperti saya lah pelaku mortalitas (kematian) seribu ekor ayam yang menyebabkan kerugian perusahaan. Saya yang tidak selera makan lantaran perut habis terkocok parah selama perjalanan, semakin sulit menelan bubur yang sudah lembut.Â
rule nomor 5: ramah tamah pada member baru adalah tindakan berlebihan
Yah..pokoknya malam itu terasa panjang bagi saya. Selain saya yang dipaksa berpikir solusi di hari pertama, saya pun masih harus menyaksikan pertengkaran internal perusahaan yang tidak berusaha mereka tutup-tutupi di depan saya.Â
Pekerja di kota lebih berani dari yang ada di farmland. Menyangkal owner adalah bukan tidak sopan. Maka suara disini lebih berwarna. Debat kusir menjadi lagu yang memengakkan daun telinga.Â
Senior ini kepada senior itu, senior ini-itu dengan owner, semua ribut. Satu menginterupsi satu lainnya. Kalau kamu berada di meja seberang, mungkin kamu bakal mengira kami perserikatan ayam lapar (maaf salah tulis) maksudnya paguyuban orang labil.Â
"Tempat macam apa sih ini", batin saya sambil terus menyuap nasi yang telah menjadi bubur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H