Mohon tunggu...
intania sahara
intania sahara Mohon Tunggu... Freelancer - Intania Sahara

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lokananta, Titik Nol Musik Indonesia

14 September 2017   17:25 Diperbarui: 16 September 2017   06:08 2415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas Bemby Ananto  staf spesifik di bidang remastering, bertugas melakukan proses  digitalisasi master pita, menjelaskan "Ini rekaman asli Indonesia Raya,  yang dicetak dan dimiliki oleh Lokananta, penciptanya sama W.R  Supratman, pengiring orkestranya Jos Cleber, jadi Jos Cleber ini memang kewarganegaraan Belanda dulunya salah satu pegawai RRI dan sering  mengarransement lagu -lagu okestra, saat ini koleksi Indonesia Raya  masih ada sekita 300 keping piringan hitam, mari kita putar. Ajak Bemby.  Pelan - pelan suara instrument itu bergema di seluruh ruang lokananta.

Ruang Mastering,mas Bimby mau puterin vinyl versi instrument Indonesia Raya nih
Ruang Mastering,mas Bimby mau puterin vinyl versi instrument Indonesia Raya nih
Vinyl versi 3 stanza, instrument Indonesia dan Proklamasi
Vinyl versi 3 stanza, instrument Indonesia dan Proklamasi
Kemudian  ruangan selanjutnya adalah studio rekaman Lokananta seluas 14 meter x  31 meter, ruangan yang sangat besar untuk sebuah studio rekaman musik  klasik dengan bertekstur kayu.

Studio ini memberikan ruang kepada para  musisi dan band independent yang ingin rekaman, latihan dan live  akustik. Selain suara yang dihasilkan jernih, reverbnya juga bagus. Alat  rekam yang digunakan adalah mixer analog Triden 80B. Tercatat saat ini  hanya Studio Rekaman Lokanta dan BBC yang masih bertahan menggunakannya.

Interview bareng Mbak titik di studio rekaman
Interview bareng Mbak titik di studio rekaman
Menjelang  siang hari akhirnya saya berkesempatan buat ngobrol bareng dengan Mbak  Titik Sugiyanti, mba Titik yang telah bekerja selama 22 tahun di  Lokananta, sebuah pengabdian yang luar biasa untuk menjaga Rumah Musik  Pertama di Indonesia mengutarakan harapannya untuk masa depan Lokananta.

"Untuk  teman-teman musik di Indonesia, Lokananta adalah akar musik Indonesia,  jangan bilang pemusik kalo belum ke Lokananta, diiringi gelak tawa dan  ajakan toast oleh Titik.

Sementara, mas Anggit Wicaksono yang  menjaga toko musik di Lokananta mengatakan."Pengadaan kaset pita disini  masih yang terbaik, penggunakan alat- alat yang lama justru membuat  kualitas suara lebih asli, dan jernih, terus sekarang ini kita juga  menyediakan ruang terbuka buat pergelaran seni, dan budaya" Ungkap  Anggit. Selain itu, Lokananta juga memiliki toko musik yang menjual  merchandise produk lokananta, cd, kaset, vinyl baik bekas maupun baru,  dan band yan pernah merilis lagunya.

Ngobrol bareng mas anggit di toko Lokananta
Ngobrol bareng mas anggit di toko Lokananta

 "Lokananta  adalah intan ,berlian yang terpendam butuh digali, diasah, buat anak - anak muda, ayo coba dikembangkan, coba dilanjutkan perjuangan kita - kita ini, wong kita sudah semakin berumur, meski harus ada regenerasi untuk aset budaya negara ini", tambah Titik

Rumah Musik Pertama di Indonesia Lokananta
Rumah Musik Pertama di Indonesia Lokananta
 Ruang bersejarah ini menunggu karya musik kita, Selamat beraksi dan berkarya. Maju terus industri musik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun