Mohon tunggu...
Tony Herdianto
Tony Herdianto Mohon Tunggu... Freelancer - Suka kopi dan jajanan

saya senang membaca dan sedang belajar menulis . senang menanam pohon atau kembang . mendengarkan musik . mencoba selaras dengan alam menyatu secara harmoni.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hujan

6 Mei 2020   09:06 Diperbarui: 6 Mei 2020   09:10 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Waktu cepat berlalu menjemput matahari yang enggan bersinar karena awan mendung sedang bergulat manja. Aku,istri serta anakku siap berkemas menuju kota S untuk suatu acara reuni kecil kecilan teman semasa aktif di organisasi ekstra kampus. 

Maka sekali lagi kuambil peranan motor kesayanganku sambil bergurau mesra" sayang kali ini kita akan ke Utara bersua dengan teman temanku semasa kuliah di kota M". Motorku mengangguk iya dan sedia menjadi tunggangan untuk yang kesekian kalinya.

Tiba di kota S suasana masih sepi di sebuah apartemen yang lumayan tinggi. Setelah lewat pos penjagaan dan dipersilahkan parkir dilantai bawah. Aku segera menaiki lift dan setelah naik dan pintu terbuka sekonyong konyong seorang perempuan yang menyambut dengan senyum ramah dan mempersilahkan duduk di sofa yang sudah diduduki teman teman yang sudah datang lebih awal. Setelah bercakap-cakap seperlunya keluarlah pelayang dengan nampan berisi kopi hitam dan pahit setelah kucicipi.

Senang dan sangat membahagiakan setelah lama tidak bertatap muka. Kami berbincang tentang keluarga dan keadaan masing-masing. Semakin siang semakin gayeng suasana reuni yang mirip arisan ibu ibu hehehe. 

Intinya menyusuri kepedulian kaum tua kepada kaum muda. Sungguh suatu organisasi akan hidup terus dengan keadaan saling asah asih dan asuh.

Setelah puas dan saling berpamitan, lagi kuambil motor dan kubonceng istri dan anakku. Kususuri jalanan dan hujan lebat mengiringi sepanjang apartemen sampai kontrakan adikku.

Hujan yang didalamnya mengandung berkah dan tak henti hentinya kupanjatkan doa. Semoga hujan ini semakin mempererat rasa persaudaraan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun