Orang Indonesia masih banyak yang tidak terlalu suka dengan pengobatan secara medis dan lebih memilih untuk pengobatan secara herbal, pengakuan dari salah satu reseler obat- obatan herbal yang menjual secara online mengaku beberapa oarng mencari obat untuk menyembuhkan penyakit langka seperti eritroblastosis fetalis ini padahal jika dibandingkan khasiat dan keakuratan nya, akan jauh lebih akurat obat-obatan medis karena pasti telah diuji secara laboratorium, berbeda dengan obat- obatan herbal yang belum tentu benar sehingga ada kasus keguguran akibat eritroblastosis yang diobati secara herbal dan ternayata tidak cocok dan malah merengut nyawa sang janin.
Nah disini saya akan mencoba menganalisa kasus jika rhesus ibu (+) sedangkan rhesus janin -- apa yang akan terjadi? Yang akan terjadi bukanlah eritroblastosis fetalis karena yang akan membentuk antibody adalah janin karena hasil dari pertemuan sirkulasi darah janin dan darah ibu yang memiliki antigen.Â
Darah janin akan membentuk antibody untuk melawan antigen RhD namun antibody yang dibentuk oleh janin tidaklah terlalu kuat karena unsur- unsur pembentuknya belum matang dan tidak berjalan dengan cepat sehingga antibody tersebut tidak akan memberikan perlawanan berarti pada ibu dan tidak akan membahayakan nyawa si ibu.Â
Saat nanti si janin dewasa maka ia memiliki kelainan dalam darahnya yaitu ber rhesus (--) namun memiliki antibody sehingga jika ia kurang berpengetahuan tentang kelainannya dapat berdampak buruk, contohnya jika ia melakukan pendonoran darah ke orang yang ber rhesus (+) maka resipien/ penerima donor akan mengalami hemolisis (pecahnya sel darah merah) akibat dari antibody  darah pendonor sehingga dapat membahayakan penerima donor karena kemungkinan terjadi anemia sangatlah besar.
Dari pembahasan yang telah saya paparkan, dapat disimpulkan bahwa eritroblastosis fetalis tidak dapat disembuhkan secara total namun dapat dicegah dan diminimalisir resikonya yaitu dengan penyuntikan RhoGAM yang merupakan senyawa yang mampu mengurangi terbentuknya antibody pada tubuh ibu yang siap untuk menghancurkan sel darah merah janin sehingga resiko penghancuran tersebut terhambat. Yang kedua yaitu tranfusi darah pada janin yang masih dalam kandungan untuk berjaga- jaga jika janin kekurangan darah.Â
Yang ketiga yaitu dengan monitoring dokter secara berkala jika terdapat hal yang ganjil terjadi dapat cepat diambil tindakan karena pada kasus eritroblastosis sering terjadi serangan mendadak yang jika tidak sigap ditangani dapat berakibat fatal. Menurut saya penanganan eritroblastosis fetalis ini akan jauh lebih baik jika sering control ke dokter yang jelas paham akan penyakit ini karena jika salah diagnosa atau penanganan seperti kasus penggunaan obat herbal diatas dapat berakibat fatal yaitu hilangnya nyawa janin. Jadi saran saya percayakan nyawa anda dan janin anda pada hal -- hal yang telah pasti bukan hal- hal yang belum pasti kebenaran dan efek sampingnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H