Mohon tunggu...
Tan Angela
Tan Angela Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Malas Membunuhmu

24 September 2017   15:01 Diperbarui: 24 September 2017   16:45 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dari artikel sebelumya yaitu membahas mengenai sel yang merupakan unit terkecil dalam makhluk hidup, sekarang saya akan membahas mengenai jaringan yang merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari sel. Di artikel ini saya akan menyimpulkan sesuatu mengenai kemalasan yang dapat membunuh secara perlahan. Sebelumnya kita harus memahami dulu apa itu jaringan dan apa saja jenis jaringan pada tumbuhan dan hewan agar dapat mengikuti alur dari artikel ini yang menekankan mengenai kemalasan.

Pengertian

Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ, sedangkan jaringan yang berbeda- beda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologis. Jaringan dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan hewan dan jaringan tumbuhan yang memilik struktur dan fungsi yang berbeda- beda.

Jaringan Tumbuhan                                                                                              

Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu jaringan meristem atau jaringan muda yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan, terdiri dari kumpulan sel muda yang aktif membelah. Ciri- ciri jaringan meristem yaitu sel- selnya mempunyai kemampuan membelah diri, sel belum berdiferensiasi/ spesialisasi, berdinding tipis, tersusun rapat ruang antar sel. Meristem dibagi menjadi 2 macam yaitu:

  • Meristem primer yang merupakan perkembangan dari sel embrional, terdapat di ujung akar atau batang fungsinya untuk pertambahan panjang atau tinggi suatu tumbuhan.
  • Meristem sekunder yang merupakan perkembangan dari jaringan dewasa yang sudah terjadi spesialisasi atau diferensiasi, berfungsi untuk pertumbuhan besar batang pada tanaman dikotil dalam bentuk kambium.

mat-gb3-59c761134fc4aa7ae1025002.jpg
mat-gb3-59c761134fc4aa7ae1025002.jpg
 Yang kedua yaitu jaringan permanen yang merupakan hasil dari pembelahan jaringan meristem yang tidak mengalami penyempurnaan lagi dari yang kurang kompleks menjadi lebih kompleks (diferensiasi). Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan permanen dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
  • Jaringan epidermis merupakan jaringan paling luar pada tumbuhan berfungsi sebagai pelindung/penutup karena mengandung lapisan lilin yang merupakan hasil sekresi, tidak mengandung klorofil, dan tersusun dari sel yang rapat tanpa ruang antar sel.
  • Jaringan dasar merupakan jaringan yang ada pada hampir seluruh tubuh tumbuhan, fungsinya untuk memperkuat kedudukan jaringan lain dan juga sebagai tempat melekatnya jaringan lain. Struktur jaringan tidak sama walaupun berasal dari jaringan embrional yang sama. Banyak mengandung kloroplas maka proses fotosintesis terjadi disini, terdiri dari sel hidup dan aktif yang berdinding tipis, bulat, persegi atau persegi panjang. Antar sel terdapat ruang sehingga tidak rapat.
  • Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim memiliki struktur yang hampir sama dengan parenkim, dinding sel terdiri dari selulosa dan pectin sehingga berfungsi sebagai penguat tumbuhan muda dan herba. Bentuk selnya bulat karena penebalan selulosa pada dindingnya. Antar sel tidak terdapat ruang sehingga rapat. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang keras, dindingnya tebal, keras dan memiliki noktah. Tersusun dari sel- sel mati dan umumya ditemukan pada tumbuhan yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan lagi.
  • Jaringan pengangkut terdiri dari xylem dan floem. Xylem berfungsi untuk menyokong dan mengangkut air serta garam mineral dari akar menuju daun untuk digunakan proses fotosintesis, sedangkan floem berfungsi untuk mengedarkan sari- sari makanan hasil proses fotosintesis dari daun menuju seluruh tubuh yang membutuhkan

Jaringan Hewan

jr-59c761c3ea492979f8125693.png
jr-59c761c3ea492979f8125693.png

Sama halnya dengan jaringan tumbuhan, jaringan hewan juga terdiri dari sel- sel yang bersatu membentuk jaringan- jaringan yang terdapat pada organ. Pada hewan tingkat tinggi, jaringan dibedakan menjadi beberapa yaitu:

  • Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi antar organ, atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh. Sel- sel epitelium berikatan kuat satu sama lain sehingga memungkinkan jaringan epitel sebagai pelindung yang dapat melindungi tubuh dari luka secara mekanik, serangan mikroorganisme, ataupun kehilangan cairan dalam tubuh. Jaringan epitel dibagi menjadi 3 macam yaitu epitel pipih, epitel batang, epitel kubus, dan epitel transisional
  • Jaringan Penyokong yaitu jaringan yang berfungsi sebagai penyokong atau penompang tubuh, dapat dibedakan menjadi jaringan ikat, tulang rawan, dan getah bening (limfa)
  • Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif dan dapat ditemukan diberbagai organ tubuh, berdasarkan selnya, jaringan otot dibedakan menjadi 3 yaitu otot lurik, otot jantung, dan otot polos. Setiap jenis otot memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda- beda.
  • Jaringan saraf adalah jaringan yang tersusun dari sel- sel saraf yang berfungsi sebagai penghantar rangsang dari penerima rangsang ke otak untuk diolah lalu diteruskan ke otot untuk dilakukan. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia. Terdapat 3 macam sel saraf yaitu sel saraf sensorik, sel saraf motoric, dan sel saraf penghubung.

Setelah mengetahui berbagai macam jaringan pada tumbuhan dan hewan, kita dapat mengetahui bahwa struktur dan fungsi tiap jaringan berbeda- beda, maka kemampuan suatu sel dalam jaringan tersebut untuk beradaptasi juga berbeda- beda. Sebelumnya kita harus tahu dulu apa itu adaptasi? Adaptasi adalah kemampuan suatu makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi dibagi menjadi 3 yaitu

  • Adaptasi Morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat- alat tubuh terhadap lingkungannya. Biasanya bentuk penyesuaian adalah bentuk paruh, bentuk kaki, bentuk sayap, maupun keseluruhan bentuk tubuh.
  • Adaptasi Fisiologi merupakan penyesuaian fungsi alat- alat tubuh pada suatu makhluk hidup terhadap kondisi lingkungannya. Bentuk penyesuaian ini tidak dapat terlihat oleh mata karena yang menyesuaikan adalah organ- organ dalamnya.
  • Adaptasi Tingkah laku merupakan bentuk penyesuaian diri yang mengubah tindakan makhluk hidup tersebut dalam rangka mempertahankan hidup disuatu lingkungan

Makhluk hidup memang sudah sewajarnya mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru karena di alam ini akan selalu terjadi seleksi alam yaitu kemampuan alam untuk menyaring makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan selamat, sedngakn yang tidak mampu beradaptasi akan mati atau punah seperti contohnya, beberapa juta tahun yang lalu terjadi bencana besar dibumi yaitu bemi ditabrak meteor sehingga menyebabkan punahnya beberapa spesies dinosaurus, sedangkan kecoa tetap dapat hidup hingga saat ini karena mampu bertahan diri dari ancaman dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang baru.

dn-59c7625563a8e679d36804b4.jpg
dn-59c7625563a8e679d36804b4.jpg
Selanjutnya saya akan membahas mengenai mana yang lebih mampu beradaptasi diantara jaringan tumbuhan dan hewan. Jawaban saya adalah jaringan hewan yang lebih mampu beradaptasi karena beberapa faktor. Yang pertama adalah faktor gerak, kita tahu bahwa hewan bergerak aktif sedangkan tumbuhan bergerak pasif sehingga jika dilingkungan tempat hewan dan tumbuhan terjadi perubahan seperti suhu contohnya dan kedua makhluk hidup tersebut tidak cocok dengan perubahan suhu yang baru maka hewan dapat berpidah ke tempat yang lebih cocok untuknya atau mencari tempat perlindungan agar lebih aman dan nyaman. Berbeda dengan tumbuhan yang hanya diam dan tidak dapat berpindah tempat, jika benar- benar tidak cocok dengan tubuhnya dan tidak dapat memperbaiki diri maka lama- kelamaan tumbuhan akan layu dan mati. Sebagai contoh jika terdapat kaktus dan unta yang sama- sama biasa hidup di daerah gurun yang kering lalu tiba- tiba dipindahkan ke daerah beriklim subtropis atau lembab maka unta dapat menahan diri dengan tidak makan dan makan secukupnya saja seperti saat berada digurun dan dapat berpindah ke tempat yang menurutnya lebih kering, berbeda dengan tumbuhan yang hanya bis diam di satu tempat dan jika hujan terus menerus ia tidak dapat menghindarinya dan lama- kelamaan akan mati. Dari sini kita dapat melihat bahwa hewan memiliki keuntungan dapat bergerak bebas yaitu dapat pergi ke tempat yang ia suka atau dianggap nyaman untuk menghindari bahaya yang mengancam.

Lalu dilihat dari struktur selnya, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku sehingga membuat tanaman memiliki bentuk yang tetap dan tidak dapat bergerak dengan bebas, hal ini pula yang menyebabkan tanaman lebih sulit untuk menyesuaikan diri dibandingkan hewan karena jika akan menyesuaikan diri dapat terjadi perbesaran salah satu organel sel yang tidak dapat dilakukan secara maksimal karena memiliki batasan yaitu dinding sel. Ditambah lagi dinding sel yang sifatnya semi permeable atau tidak semua jenis zat mampu menembusnya menyebabkan terhambatnya adaptasi yang butuh memasukkan atau mengeluarkan cairan ke dalam sel. Sedangkan hewan memiliki membran yang fleksibel dan tidak kaku seperti dinding sel sehingga peluang untuk berubah dan menyesuaikan diri lebih besar dan cepat pada hewan.

Alasan berikutnya adalah hewan memiliki jaringan saraf yang berguna untuk menyampaikan rangsang dan dengan cepat memberikan tanggapan, maka dengan adanya saraf inilah hewan dapat dengan mudah melakukan adaptasi terlebih saat ada ancaman predator yang memberikan rangsang lalu diterima oleh saraf dan disalurkan ke otak lalu dengan cepat memberi tanggapan sehingga hewan tersebut dapat bertahan diri. Tetapi tidak begitu dengan hewan, walaupun dapat merasakan rangsang namun tumbuhan tidak dapat langsung memberikan tanggapan, hanya ada beberapa tumbuhan saja yang dapat memberikan tanggapan secara langsung contohnya tanaman venus dan kantung semar. Dari kondisi tersebut saya ingin memberikan contoh yaitu jika dalam suatu lingkungan terdapat rusa, singa, dan rumput. Lalu singa ingin memakan rusa dan dengan cepat rusa peka terhadap rangsangan yang membahayakan dirinya dan melarikan diri. Berbeda dengan rumput yang hanya diam dan pasrah saat rusa akan memakannya ia hanya dapat diam tanpa perlawanan apapun. Berbicara mengenai kepekaan pada hewan, ada satu hal lagi yang membuat hewan lebih mudah beradaptasi dibandingkan dengan tumbuhan yaitu alat indra. Tumbuhan tidak memiliki alat indra yang memiliki fungsi seperti saraf yaitu mampu menerima dan menanggapi rangsangan. Hewan dapat lebih tanggap dengan adanya alat indra namun tidak dengan tumbuhan yang tidak memilikinya. Dengan alat indra hewan mampu berkomunikasi dengan sesamanya dan menerima rangsang serta melindungi diri dari ancaman predator.

cactus2s-59c762fc4fc4aa7523693e73.jpg
cactus2s-59c762fc4fc4aa7523693e73.jpg
Dari berbagai alasan dan yang ada dapat disimpulkan bahwa benar hewan lebih mampu menyesuaikan diri dibandingkan dengan tumbuhan karena beberapa faktor, yang pertama yaitu hewan mampu bergerak aktif dan lebih bebas dibandingkan tumbuhan yang hanya dapat bergerak pasif disatu tempat saja. Yang kedua yaitu struktur tumbuhan yang dilindungi oleh dinding sel sehingga menghambat penyesuaian diri karena bentuk dinding sel yang kaku dan tidak dapat menerima semua jenis zat yang mecoba masuk, sedangkan jaringan hewan tersusun atas sel yang bermembran fleksibel sehingga memungkinkan gerakan yang lebih leluasa dan mudah untuk penyesuaian diri. Yang ketiga yaitu adanya jaringan saraf pada hewan yang berfungsi untuk menerima rangsang sehingga dapat disalurkan ke otak dan diolah lalu juga memiliki alat indra yang berguna untuk menerima dan menanggapi rangsang sehingga dapat mempertahanka diri dari ancaman predator maupun bencana alam, berbeda dengan tumbuhan yang tidak memilikinya sehingga tidak dapat menerima dan menanggapi rangsang yang membahayakan dirinya. Dari berbagai alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika kita bergerak maka dapat menyelamatkan hidup kita, contoh jika ada bahaya mengancam kita harus lekas mengambil langkah bukan malah bermalas- malasan, dari situ dapat disimpulkan bahwa jika kita malas bergerak maka dapat membunuh diri kita sendiri. Maka kita sebagai manusia yang diberi kekuatan untuk bergerak harusnya memanfaatkan kesempatan ini bukannya bermalas- malasan saja, karena dengan bergerak dapat menyelamatkan hidup kita sendiri.

Sekian artikel saya mengenai mana yang lebih adaptif diantara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan semoga dapat berguna bagi pembelajaran maupun memperluas wawasan.

Daftar pustaka:

http://www.sarjanaku.com/2010/10/jaringan-tumbuhan-dan-hewan.html

http://genggaminternet.com/macam-macam-jaringan-tumbuhan-dan-fungsinya/

http://www.berpendidikan.com/2015/10/pengertian-dan-contoh-seleksi-alam-pada-makhluk-hidup.html

http://www.kompasiana.com/yudistira544/59c12d225418834f29169702/gerak-itu-bagus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun