Dari : Tanah Beta
Â
Kini genap sudah
Di usiamu yang menuntut kemandirian
Dalam hari kebahagian
Tak ku biar bulir air dari langit pelupuk matamu
Membasahi lesung manis di pipi itu
Â
Tak ada kado liontin
Pun jua bunga pakis, bahkan edelweys
Â
Itu bukan satu-duanya hadiah yang mesti mengikat
Meski demikian, cinta tak pernah memudar, dari larik-larik syair di dalam hati
Sebab cinta kian menukik
Ibarat panah arjuna menembus perut bumi
Â
Cinta memang liar
Menjalar pada nadi
Tak kalah liarnya dengan darah
Yang membuat detak jantung tak punya jeda
Sebab hidup tak pernah berhenti dan berkelanjutan pada malakut.
Â
Tak ada kado liontin
Pun jua bunga pakis, bahkan edelweys
Â
Cinta mencipta rindu
Tak ada bentangan
Halangan, pun tak ku pantang
Sedikit pun tiada penghalang untuk rindu.
Â
Tak ada kado liontin
Pun jua bunga pakis, bahkan edelweys
Â
Sebab itu telah terganti
Dengan binal jemari
Pantang jariku tiada liar diatas kertas
Lalu menulis sedikit nakalnya diri ini mencintaimu tanpa batas waktu
Bahka  candu atas cinta yang sudah bertahun lamanya terpelihara.
Â
Dan
Semoga hari bahagiamu terus memberi keindahan surgawi untuk kita.
Sebab, sajak ini adalah do'a cinta yang sudah tersemat dalam jiwa kita yang menjadi satu.
Â
Selamat Ulang tahun yang ke 24, 17 April 2017
Untukmu yang terkasih dalam hangatnya cinta penuh rindu.
Â
Ambon April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H