Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Ulang Tahun

15 April 2017   17:19 Diperbarui: 16 April 2017   02:00 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari : Tanah Beta

 

Kini genap sudah

Di usiamu yang menuntut kemandirian

Dalam hari kebahagian

Tak ku biar bulir air dari langit pelupuk matamu

Membasahi lesung manis di pipi itu

 

Tak ada kado liontin

Pun jua bunga pakis, bahkan edelweys

 

Itu bukan satu-duanya hadiah yang mesti mengikat

Meski demikian, cinta tak pernah memudar, dari larik-larik syair di dalam hati

Sebab cinta kian menukik

Ibarat panah arjuna menembus perut bumi

 

Cinta memang liar

Menjalar pada nadi

Tak kalah liarnya dengan darah

Yang membuat detak jantung tak punya jeda

Sebab hidup tak pernah berhenti dan berkelanjutan pada malakut.

 

Tak ada kado liontin

Pun jua bunga pakis, bahkan edelweys

 

Cinta mencipta rindu

Tak ada bentangan

Halangan, pun tak ku pantang

Sedikit pun tiada penghalang untuk rindu.

 

Tak ada kado liontin

Pun jua bunga pakis, bahkan edelweys

 

Sebab itu telah terganti

Dengan binal jemari

Pantang jariku tiada liar diatas kertas

Lalu menulis sedikit nakalnya diri ini mencintaimu tanpa batas waktu

Bahka  candu atas cinta yang sudah bertahun lamanya terpelihara.

 

Dan

Semoga hari bahagiamu terus memberi keindahan surgawi untuk kita.

Sebab, sajak ini adalah do'a cinta yang sudah tersemat dalam jiwa kita yang menjadi satu.

 

Selamat Ulang tahun yang ke 24, 17 April 2017

Untukmu yang terkasih dalam hangatnya cinta penuh rindu.

 

Ambon April 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun