Mohon tunggu...
Tanadya Edvina
Tanadya Edvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kata teman saya, saya adalah orang yang easy going, tapi dari saya pribadi saya termasuk orang pemalu dan butuh waktu cukup lama untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sering Dianggap Sama, Ternyata Mental Disorder dan Mental Illness Memiliki Perbedaan

30 April 2023   23:30 Diperbarui: 30 April 2023   23:47 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

                 Untuk psikoterapi dapat diterapkan pada gangguan jenis Mental Disorder maupun Mental Illness dapat dilakukan pengobatan melalui Terapi Perilaku Kognitif. Terapi Perilaku Kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT) sangat bermanfaat untuk orang-orang yang memerlukan pertolongan mengenai kesehatan mental baik itu yang sudah merujuk pada level parah maupun yang hanya terjadi dalam jangka waktu singkat namun berkala. CBT ini dapat membantu penderitanya untuk mengubah pandangannya terhadap masalah-masalah ataupun kejadian-kejadian yang terjadi di dalam hidupnya. Secara tidak langsung jika anda mampu mengubah pandangan terhadap masalah tersebut, maka anda akan dengan sendirinya mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Dengan menerapkan CBT ini anda akan melatih pikiran dan mempraktikkan hal-hal positif dalam menghadapi suatu masalah, anda juga dianjurkan untuk fokus kepada masalah-masalah yang pernah terjadi dan masih menghantui, bukan malah memikirkan masalah-masalah yang kemungkinan terjadi di masa depan (overthinking). Karena ini tentu membuat pikiran dan perasaan anda menjadi tidak sinkron.

               Adapun obat-obatan yang dapat membantu dalam proses pengobatan, yaitu:

  • Anti Depresan; Fluoxeline
  • Anti Psikotik; Aripiprazole
  • Pereda Cemas; Alprazolam
  • Mood Stabilizer; Lithium[TER14]

(sumber: https://hellosehat.com/mental/penyakit-mental/)

                 Namun, perlu diketahui bahwa obat-obatan di atas bersifat pereda/penenang saja, tidak dapat menyembuhkan secara total. Untuk pengobatan lebih lanjut dapat dilakukan dengan konsultasi secara rutin dengan psikolog maupun melakukan perawatan di Rumah Sakit Jiwa.

                Jadi, perlu diketahui bahwa membedakan macam-macam gangguan mental sangatlah penting. Untuk gejala yang sama saja diagnosa gangguannya sangat memungkinkan berbeda. Tidak ada salahnya untuk kita sama-sama belajar dan mengetahui lebih jauh lagi mengenai gangguan mental atau gangguan jiwa yang ada untuk mengantisipasi hal itu terjadi baik itu kepada diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA

Fadila Ihda. 2021. Mood Disorder (Gangguan Suasana Hati). https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/mood-disorder/ (diakses pada tanggal 23 Maret 2023, 22.56 WIB).

Fadila Ihda. 2022. Mental Illness (Gangguan Mental). https://hellosehat.com/mental/penyakit-mental/ (diakses pada tanggal 23 Maret 2023, 23.36 WIB).

Nurhasim Ahmad. 2022. Data Bicara: gangguan kesehatan jiwa di Indonesia naik dalam 30 tahun terakhir, perempuan dan usia produktif lebih tinggi. https://theconversation.com/data-bicara-gangguan-kesehatan-jiwa-di-indonesia-naik-dalam-30-tahun-terakhir-perempuan-dan-usia-produktif-lebih-tinggi-191768 (diakses pada 30 Maret 2023, 22.25 WIB).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun