Mohon tunggu...
tammy danny
tammy danny Mohon Tunggu... Dosen - Saya seorang kolektor

mempunyai hobby: mengkoleksi Uang Kuno (Numismatik) khususnya koin Perak; Perangko dengan thematik Kereta Api, dan Binatang Purba; Korek Api Kayu (Philimenist) saya juga senang membaca khususnya cerita-cerita kriminal menulis beberapa tulisan dan menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Filateli

2 Januari 2022   14:31 Diperbarui: 2 Januari 2022   14:33 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 Kata Filateli awalnya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perangko, amplop bermaterai, cap pos, kartu pos, dan benda-benda lain yang berhubungan dengan pengiriman pos.

Saat ini Filateli lebih dimaknai sebagai  kegemaran pengumpulan barang-barang yang berhubungan dengan perangko dan benda pos lainnya.

Istilah filateli berasal dari bahasa Inggris philately yang berasal dari bahasa Prancis philatlie, awalnya diciptakan oleh Georges Herpin orang Perancis pada tahun 1864, yang berasal dari kata philos (Yunani) ()- phil(o)-, yang arti nya suka atau cinta, dan ateleia , yang berarti: bebas pajak.  hal ini dimaksudkan bahwa dengan ditempelnya perangko pada sepucuk surat, maka sipenerima surat tidak perlu lagi membayar pajak atas surat yang diterimanya.

Herpin menciptakan istilah tersebut untuk menggantikan kata timbromanie yang sempat digunakan selama beberapa tahun, namun rupanya nama tersebut kurang disukai, sehinggaa lambat laun  tidak digunakan lagi setelah kata  filateli lebih diterima secara luas oleh masyarakatpada tahun 1860-an.

 

Perangko Pertama.

Pada masa itu, penerima suratlah yang harus membayar biaya pengiriman surat, dengan dilekatkan perangko pada surat, berarti penerima surat tidak harus membayar biaya pengiriman surat tersebut.

Gagasan awal perangko dari Rowland Hill yang pada tahun 1840,  menempelkan perangka pada permukaan surat sebagai alat pembayaran biaya pos di Inggris.

 

Besaran biaya pos awalnya ditentukan berdasarkan jarak yang ditepuh (dan berat surat), tetapi Hill mengamati bahwa seharusnya biaya transportasi yang terutama adalah untuk  pengelolaan surat dan bukan biaya pengangkutannya. 

karena biaya pos dibayar oleh penerima surat pada saat surat, akibatnya banyak surat yang ditolak   dan tidak diambil oleh penerima surat  dan harus dikembalikan kembali kepada pengirim, sehingga memerlukan perjalanan dua arah tanpa pendapatan. Hill mengusulkan perubahan yang cukup radikal: bahwa pembiayaan surat sebaiknya  dibayar di muka oleh pengirim, dan biayanya sama kemanapun juga selama masih di Ingris Raya.

Usulan tersebut ternyata mendapat dukungan dari Menteri Keuangan Ingris waktu itu, 

Hill membuat dua perangkat: 

  1. amplop prabayar, 

ini kurang disukai masyarakat 

2. prangko berperekat. 

          perangko ini mendapat sambutan masyarakat dan sukses: 

Perangko pertama ini terdiri dari satu sen dan dua sen,  yang keduanya bergambar Ratu Victoria,  mulai dijual ke publik pada tanggal 1 Mei 1840. 

Kesuksesan perangko pertama ini diadopsi oleh Kota New York pada tahun 1842, dan beberapa negara lain seperti Brasil dan Swiss  

Pada tahun 1847 pemerintah AS mengeluarkan perangko dengan nilai 5 dan 10 sen, yang masing-masing bergambar Benjamin Franklin dan George Washington. 

Austria dan berbagai negara bagian Jerman mengikutinya pada tahun 1850 yang tentunya diikuti juga oleh beberapa negara lain.

 

Pada awalnya untuk memisahkan peranagko satu dengan lainnya harus menggunakan pisau / gunting. karena perangko dicetak pada lembaran kertas tanpa diberi batasan ketentuan untuk memisahkan satu sama lainnya.

Untuk  memudahkan memisahkan perangko satu dengan lainnya, maka pada tahun 1848 Kantor Pos Inggris membuat mesin pencetak perangko dengan pemisahan pada proses pembuatannya, berupa lubang-lubang  kecil, yang disebut perforasi, 

 

Perkembangan per-perangko-an berkembang pesat, ditandai dengan mulai digunakannya perangko jenis lain, seperti: 

  • perangko pos udara, yang pertama kali dikeluarkan oleh Italia (1917),  
  • perangko pengiriman khusus, 
  • prangko setengah pos, yang dijual dengan harga di atas nilai nominalnya, yang  kelebihannya disumbangkan untuk amal. 
  • perangko peringatan, yaitu perangko biasa yang diterbitkan untuk mengenang suatu peristiwa, kegiatan, atau menghormati tokoh yang berjasa pada bidang tertentu  yang dicetak dan diedarkan dalam jumlah terbatas dan tidak dicetak ulang.  

          Perangko peringatan pertama diterbitkan di New South Wales tahun 1888, untuk memperingati satu abad berdirinya koloni 

          Australia tersebut.

 

Penerbitan prangko ternyata diikuti dengan kegiatan berupa mengumpulkan perangko oleh beberapa orang  yang awali oleh seorang wanita muda,  yang awalnya ingin menutupi kamar riasnya dengan prangko yang "dibatalkan"  dan diiklankan pada The Times of London pada tahun 1841.

Ide ini berkembang dengan cepat, menyebabkan banyak orang yang mengumpulkan perangko dari berbagai negara, dan daftar perangko pertama diterbitkan pada tahun 1861 oleh Oscar Berger-Levrault di Strasbourg dan Alfred Potiquet di Paris. 

Frederick Booty, J.E. Gray, dan Mount Brown tahun 1862 menerbitkan katalog perangko edisi pertama di Inggris; yang dilanjutkan dengan edisi ketiga pada tahun 1866 dengan  mencantumkan ribuan jenis perangko, termasuk apa yang sekarang disebut benda-benda pos atau amplop, bungkus, dan lembaran surat. 

Sejak itu mulai diterbitkan Katalog Perangko modern terstandard (seperti Yvert dan Tellier di Prancis, Michel di Jerman, E. Stanley Gibbons di Inggris, dan Scott atau Minkus di Amerika Serikat)  

 

Untuk menyimpan perangko-perangko yang dikumpulkan, maka mulai dibuat  buku untuk menyimpan prangko,  yang pertama kali diterbitkan oleh Justin Lallier di Paris pada tahun 1862 dan dikenal sebagai album perangko. 

Awalnya album perangko, terdiri dari halaman-halaman yang mengelompokan perangko berdasarkan negara disesuikan dengan tanggal penerbitannya.  Kemudian album perangko mulai dipasarkan dengan berbagai  bentuk dan ukuran, mulai  dari album yang biasa-biasa saja sampai yang eksklusif. 

 

Perangko, Koleksi, dan Investasi. 

Saat pertama kali perangko diperkenalkan di Inggris, pada tahun 1840, tidak pernah ada yang menduga bahwa perangko akan menjadi barang koleksi.  Tetapi saat ini, jutaan orang di dunia yang mengumpulkan, melestarikan, dan memperdagangkan perangko.

Penerbitan perangko makin berkembang, karena semua negara menerbitkan berbagai  jenis perangko, akibatnya untuk mengkoleksi nya pun sangat banyak dan beragam, hal ini tentunya membutuhkan biaya yang tidak kecil. Karena itu orang mulai  beralih, dari koleksi perangko umum yang mencakup perangko semua negara dan semua periode, ke perangko khusus, yaitu:

  • hanya mengumpulkan perangko dari satu negara/kerajaan tertentu, benua tertentu, atau satu periode waktu saja. 
  • hanya mengkoleksi prangko jenis tertentu saja ; 
  • hanya mengkoleksi perangko dengan desian atau tema tertentu seperti olahraga, bunga, hewan, jembatan, dan sebagainya, pengumpulan jenis ini disebut tematik, yang mulai dikenal sejak 1945
  • hanya mengumpulkan prangko atau benda  pos tertentu .

Perangko bukan saja sebagai hobi tapi sudah menjadi atau investasi.

Perangko terbitan antara tahun 1840 dan 1875 sekarang termasuk perangko yang paling berharga di dunia, karena kelangkaan dan historisnya. 

Perangko Magenta Guyana Inggris yang unik satu sen tahun 1856, dilelang seharga $280.000 pada tahun 1970. 

Yang menarik bagi para kolektor perangko dan yang diincaran adalah kelangkaan dari perangko tersebut., dan nilai tambah lain dari perangko justru terletak pada kesalahan pencetakannya (mis-print),  contoh:   perangko pos udara 24 sen AS tahun 1918 yang dicetak salah dengan gambar pesawat terbalik.

Bagi sebagian kolektor,  perangko yang terkenal dianggap sebagai bagian dari karya seni,  yang perlu dilestarikan dalam museum layaknya barang seni lainnya. 

Salah satu yang paling terkenal adalah koleksi Philippe la Renotiere von Ferrari, bangsawan Austria-Italia. Ketika dia meninggal pada tahun 1917, koleksi perangko  yang telah dia bangun selama 40 tahun diserahkan ke museum Berlin. 

Koleksi luar biasa lainnya di Eropa, adalah koleksi Raja George V, seorang filatelis terkenal. 

Koleksi Thomas K. Tapling, yang diwariskan ke British Museum, termasuk koleksi yang terbaik yang dimiliki oleh orang biasa. 

Koleksi Smithsonian Institution di Washington, D.C., menggambarkan perangko terbitan AS. 

Dibanyak kota Eropa biasanya ada museum yang menyimpan  koleksi perangko yang luar biasa, seperti di Berlin, Den Haag, dan Stockholm.

 

Filateli Sebagai Bahan  Study 

Mengkoleksi perangko seperti juga mengkoleksi benda lainnya, dengan mengumpulkan perangko sebenarnya kita sedang mempelajari, meneliti perjalanan sejarah dan peradaban negara penerbitnya, mulai dari desain, tema sampai tanggal penerbitannya

Study tentang perangko adalah upaya mengeksplorasi sejarah, geografi, seni, dan politik suatu negara, sekaligus kegiatan yang dapat menghubungkan generasi sekarang dengan generasi yang lebih tua.

Gambar pada perangko merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pemerintah/negara kepada masyarakatnya  saat itu.  

Ekker menulis: "Prangko, sebagai dokumen pemerintah dengan konten penting, harus diterima oleh para sarjana sebagai bahan sumber utama yang sah untuk penelitian tujuan" (Ekker, 1969)

Selain study yang disebutkan diuatasa, sebenarnya melalui perangko juga terkandung pesan yang ingin disampaikan tentang disiplin ilmu tertentu, seperti :

  • Sejarah medis dan prestasi para dokter yang secara ekstensif dan komprehensif ditulis oleh Furukawa (1994)
  • Pendekatan Fisika dalam 'Persamaan' dan 'Sistem Pengukuran', dikumpulkan dalam Fisika Weber on Stamps (1980) 
  • Ulasan Biografi para ahli Matematikan yang diulas dalam koleksi perangko Wilson's Stamping Through Matematika (2001).

Karena filateli adalah study tentang perangko, maka tidak heran jika seseorang bisa saja menjadi filatelis tanpa mengoleksi prangko.

Misalnya, jika prangko-prangko yang sedang dipelajari adalah perangko yang sangat langka atau hanya ada di museum,

Filateli Masa Kini 

Pada masa sekarang dimana perkembangan dunia teknologi informasi, komunikasi melalui  surat sudah mulai ditinggalkan tergantikan oleh internet dan media social lainnya, sehingga penggunaan perangko sudah sangat jarang, dan perangko mulai tersisihkan. Namun demikian kegiatan filateli sebagai hobby tidak berarti hilang dengan sendirinya, karena nilai filosofi dan sejarah perangko sangat menarik untuk terus dipelajari dan dilestarikan.

Perangko akan menjadi barang langka dan mempunyai nilai historis yang tak ternilai, perangko tidak saja dikenal sebagai alat pembayar sarana komunikasi, tetapi lebih dari itu perangko akan dikenang sebagai bagian dari sejarah peradaban dunia. 

Melalui perangko kita bisa mengenal kebudayaan suatu negara, melalui perangko juga kita mengenal peristiwa sejarah dan tokoh masa lalu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun