Mohon tunggu...
tammy danny
tammy danny Mohon Tunggu... Dosen - Saya seorang kolektor

mempunyai hobby: mengkoleksi Uang Kuno (Numismatik) khususnya koin Perak; Perangko dengan thematik Kereta Api, dan Binatang Purba; Korek Api Kayu (Philimenist) saya juga senang membaca khususnya cerita-cerita kriminal menulis beberapa tulisan dan menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Fusilately

6 Desember 2021   10:09 Diperbarui: 6 Desember 2021   10:13 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada beberapa negara atau daerah telepon umum kartu, tidak telalu diminati karena masyarakatnya lebih suka membayar dengan koin daripada dengan kartu, alasannya karena   koin yang digunakan sebagai pembayaran biasanya nilai pecahannya kecil.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan komunikasi yang cepat dan baik, mendorong pemasangan banyak telepon umum dibeberapa tempat yang strategis.

Di banyak negara pemakaian telepon umum sudah sangat lumrah, sehingga dengan mudah ditemui disetiap sudut kota. Hal ini menyebabkan pemerintah masing-masing negara perlu mengatur beberapa perusahaan penyadia telepon umum. Berbeda dengan Indonesia dimana telepon umum hanya diselenggarakan oleh satu perusahaan.

Telepon umum sebagai fasilitas layanan telepon publik pernah berjaya di Indonesia dan sempat populer pada sekitar tahun 1980-an sampai 1990-an, dimana puncaknya pada tahun 1993.

Kartu Telepon

Kartu telepon adalah benda berbentuk kartu seukuran kartu kredit, didalamnya sudah terisi sejumlah nilai uang yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan panggilan telepon.

Pada salah satu sisi bagian kartu ini biasanya digambari dengan gambar-gambar yang menarik sesuai tema, atau peristiwa yang berhubungan dengan masanya, bahkan sering digunakan sebagai sarana promosi perusahaan.

Gambar-gambar inilah yang bagi beberapa orang menarik untuk dikumpulkan, sehingga terbentuklah istilah Fusilately (mengumpulkan kartu telepon), dan istilah Fusilatelist (untuk pengumpul kartu telepon).

Para fusilatelist, mencari kartel untuk ditambahkan kedalam koleksinya. Tergantung dari  fusilatelistnya ada yang lebih menyukai mengumpulkan kartel yang belum digunakan karena diyakini akan mencapai harga yang jauh lebih tinggi kelak dikemudian hari, atau kartel yang bekas pakai, karena tentunya harganya lebih murah.

Kartu telepon sebagai Hobi

Banyak orang yang mempunyai hobi pengumpulkan benda-benda tertentu, dari benda yang memang lazim dikoleksi seperti uang kuno, perangko, jam tangan, kartu pos, kain batik, topi, guci, sampai benda-benda yang kurang lazim untuk dikoleksi seperti: menu makanan, sumpit, mug, komik dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun