Siang itu, kerinduan akan rujak teplak terbayarkan dengan hadirnya mbak Iya. Namun setelahnya kembali memendam rindu yang terkadang sendu akan cita rasa yang belum pernah saya jumpai di daerah perantauan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!