Berto menambahkan bukunya menjadi sarana penghormatan terhadap sang Ayah, Senghoat atau yang dikenal juga dengan panggilan Watdi. Kisah membuat ekosistem digital di kota lumbung padi Karawang tertuang dalam tulisan ringan dan dilengkapi dengan ilustrasi foto dan gambar yang cukup lengkap.
Selamat dan sukses atas buku dan Ekosistem Digital yang sedang dikembangkan. Setelah Karawang what's next?!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!