Menggali Kesiapan Kawasan Wisata Olahraga Mandalika, menjadi tema bahasan pada sesi 1. Hadir sebagai narasumber , Manager VITO Perancis & Founder House of Indonesia di Paris, Ekawati Moncarre; Akademisi Universitas Mataram, Dr. M. Firmansyah; Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria serta Wartawan Senior Harian Kompas, Adi Prinantyo.
Sharing pengalaman dan konsepsi wisata olahraga antara narasumber Lokal dengan Narasumber yang berada di Paris - Perancis. Mengapa Paris? karena banyak event internasional olahraga baik itu motor-club, Golf tournament, Sailing , run Marathon Hingga World Cup 1998 dan Euro Cup.
Dua Narasumber dari kalangan Akademisi dan Budayawan Lokal, menguraikan kesiapan masyarakat lokal dan peranan ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Aneka sentra kuliner seafood di beberapa titik wisata pantai menjadi salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan setelah menikmati sport tourism.
Budaya Lombok selama ini menjadi penyempurna konsep wisata berkelanjutan dimana peningkatan daya saing wisata tidak boleh melupakan adat istiadat dan kearifan lokal yang ada.
Tak kalah penting dengan pendekatan analisis SWOT sport tourism di Kawasan Mandalika yang disampaikan oleh wartawan senior Kompas Adi Prinantyo. Keindahan alam menjadi modal yang tidak dimiliki oleh sirkuit Internasional yang dimiliki oleh sirkuit di negara lain.
Sebagai penikmat kuliner, sesi pada konferensi internasional Mandalika ini menjadi magnet yang menarik minat dan perhatian besar saya. Sebab Membahas wisata olahraga tanpa ada pelengkap menu makanan penuh gizi dan mengundang minat beli tentu hanya menjadi ilusi.
Hadirnya narasumber dari kalangan praktisi ekonomi kreatif yang merupakan Founder of Javara, Helianti Hilman; Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh; Event Director Rinjani Geopark Sport Tourism Festival, Mohammad Farid Zaini dan Race Director L’Etape Indonesia by Tour de France, Zacky Badrudin kian menambah sempurna cara pandang kita dalam menggali lebih dalam potensi yang ada.
Gastronomi, menjadi bidang yang bernilai universal dan mampu menembus sekat perbedaan melalui cita rasa pangan. Kunci dari gastronomi adalah bahan-bahan lokal dengan alami, dapat ditelusuri asal usulnya dan memiliki narasi yang kuat.
Lombok memiliki ragam gastronomi dengan beberapa menu masakan otentik misalnya saja Ayam Taliwang, Beberuk Terong, Plecing kangkung hingga menu tradisional suku sasak.