Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masihkah Moeldoko Ingat Apa yang Disampaikan Alm Pramono Edhie Wibowo?

29 Maret 2021   21:49 Diperbarui: 1 April 2021   19:58 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Nasional Tempo.co

Pernah suatu hari beliau menyampaikan sesuatu,
"Moel, kalau kamu tidak bisa memberi jangan pernah mengambil." Ini terngiang terus hingga sekarang.

Hari ini, saya kehilangan seorang senior, seorang panutan.
Tapi tanah air tidak pernah kehilangan pengabdian dan jasa seorang.

JIka saja pak Moel ingat dan kembali mencerna makna atas apa yang disampaikan Alm. Pramono Edhi Wibowo. Tentu Pak Moel akan berfikir kembali terkait geger pengambil alihan kepemimpinan partai demokrat. 

Kecuali memang, jika ternyata Pak Moel sudah merasa bisa memberi selama ini. Maka berdasarkan "pemberian" itu pula mungjin menjadi pijakan kenapa ia harus mengambil alih Demokrat dengan cara yang cukup menggemparkan layaknya Kudeta.

tangkap layar Feed @dr_moeldoko
tangkap layar Feed @dr_moeldoko
Begitupun saya temukan Pak Moel Mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Ibu Ani Yudhoyono pada 2 Juni 2019. Foto SBY bersanding dengan Almarhumah Ibu Ani turut menghiasi feed Instagram @dr_moeldoko. 

Sayang saya tidak menemukan foto /unggahan pak Moel terkait AHY. Sebagai seorang emak, saya sadar ini bukan jalinan cerita sinetron Ikatan cinta.  Ini bukan pula sebentuk rasa yang pernah ada. Jika dulu begitu dekatnya Pak Moel dengan keluarga SBY, mengapa kini harus ada sengketa kepemimpinan politik diantara mereka?.

Semudah itukah unggah ungguh politik yang harusnya menjadi tauladan dari sosok seorang Jenderal?melupakan semua rekam jejak yang pernah tercatat dalam lembaran negara. Masihkah ada itikad baik dari Pak Moel untuk bertemu pak SBY agar konflik dualisme kepemimpinan Demokrat Versi Moeldoko dan AHY memiliki titik terang penyelesaian?. Come on Pak Moel Sang Putera Kediri dan AHY sang Putera Pacitan. Negeri ini butuh kedamaian lebih dari sekedar perebutan posisi ketua umum Partai.

Sebagai emak-emak yang punya semangat makantar-kantar, sungguh saya tidak berharap para petinggi negeri ini menempuh Prahara hanya unruk sekedar mendapatkan kuasa!!! cukup dalam dunia drama korea atau sinetron saja.

tanpa pekik merdeka

salam saya, 

emak gaul pegiat media sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun