Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Kasih Tak Sampai] Jumirah Oh Jumirah

5 Desember 2020   23:29 Diperbarui: 5 Desember 2020   23:59 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang apalagi Mulyono? Saatnya kini dia menuntaskan hasrat puber ketiganya. Memiliki istri muda nan cantik jelita. Jumirah namanya.

Tak sulit menaklukkan Jumirah. Diam-diam Mulyono rutin mengantarkan pasokan beras hingga sembako bagi Yu Randa, Ibu dari Jumirah. "

Kebiasaan rutin Mulyono itulah yang memuluskan jalannya menggaet Jumirah. Terlebih Mulyono bukan laki-laki pelit. Dia dengan mudah mengabulkan apa yang Jumirah inginkan. Termasuk memiliki hape baru yang ada kameranya. 

"Wah, kamu makin ayu kalo foto pake hape ini Jum" mata Mulyono menatap hape berharga lebih dari 3 juta.

"Iya tho pak, mangkanya belikan yang ini saja wis ya" punya Jumirah di depan penjaga konter hape di ibukota kecamatan.

Tanpa Ba Bi Bu, Mulyono mengiyakan keinginan Jumirah. Menyerahkan segepok uang dan meminta penjaga konter menghitungnya. Sesaat kemudian baik Penjaga konter, Jumirah maupun Mulyono tersenyum dan berlalu.

Sesuai permintaan Jumirah, semua persiapan pernikahan mereka disiapkan dengan diam-diam. Ketika undangan sudah selesai dicetak, dan disebarkan, ketika itu juga kabar kejutan siap tersiar. 

Setelah ponsel baru ditangan, Jumirah sibuk menghubungi teman-teman kerjanya di kota dulu. Dengan alasan mengabarkan pernikahannya, Jumirah seraya memamerkan barang yang terbilang mewah baginya. Tak terkecuali kepada Paiman, penjual koran di pengkolan komplek tempatnya bekerja. 

Bagi Jumirah, Paiman itu punya peran penting untuk woro-woro, menyampaikan kabar bahwa sebentar lagi Jumirah akan menjadi istri juragan beras. 

Begitulah selama ini Jumirah menilai Paiman yang selalu up date berita. Tak hanya dari koran dan majalah, melainkan juga dari online-online yang membuat Jumirah melongo saat Paiman memperlihatkan hapenya yang bisa digunakan untuk mencari ratusan berita dari mana-mana.

Hari pernikahan hampir tiba. Hanya Jumirah yang ada dalam fikiran Mulyono. Urusan pasokan beras sudah dia limpahkan pada anak buahnya. Pun dia lupa dengan keinginan anak semata wayangnya untuk bertemu. Membicarakan hal penting yang entah itu apa. Budak cinta memang tak kenal usia, tua muda,tak sekedar milik mereka yang berada di Kota saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun