Terhenyak saya ketika ternyata transfer dari beda bank. Transfer dari salah satu bank BUMN ke rekening bank saya yang notabene bank swasta. Tertera bea transfer yang secara nominal sangatlah lumayan untuk ukuran pelaku UMKM. Belajar dari pengalaman itu setiap ada pesanan saya tawarkan untuk melakukan pembayaran melalui virtual akun beberapa fintech yang saya miliki.Â
Dan begitu pelanggan tesebut mengetahui biaya transfer ke virtual akun Fintech saya hanya Rp 1000 (seribu) rupiah saja, bahkan ada yang tanpa bea admin. Pelanggan pun merasa jauh lebih nyaman.
Dari sisi manajemen keuangan Fintech membantu saya untuk rek dan ricek pemasukan yang berasal dari pesanan. Saya dapat dengan mudah mengetahui nominal yang masuk sekaligus memisahkan pemasukan dari hasil usaha kecil dengan pemasukan yang notabene diperuntukkan untuk kebutuhan rumah tangga.
Cita-cita untuk bisa berinvestasi dalam bentuk deposito, atau Obligasi memang ada, namun diam-diam saya menjadikan Fintech sebagai langkah usaha yang sedang saja jalankan untuk investasi "kecil" kenyamanan pelanggan, menuju kemapanan finansial.Â
Karena saldo dalam Fintech tentu saja bisa menjadi sebentuk tabungan dari penghasilan kecil yang jika dikumpulkan terus menerus bisa menjadi penghasilan besar yang siap untuk di investasikan demi masa depan usaha kecil yang lebih mapan segala sesuatunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H