Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kang Thamrin Sonata Telah Berpulang dengan Tenang

4 September 2019   00:01 Diperbarui: 4 September 2019   08:37 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan aku tak bisa berkata-kata selain isak tangis yang membarengi tangisan Istri kang Thamrin. Aku memegang erat tangan mbak Nani. Aku tau persis beliau perempuan kuat selama ini. 

Disamping kami, Kang Thamrin begitu tenang dalam berpulang. Tanpa suara, tanpa pamit hingga siapa yang hendak menyangka. Satu persatu tamu datang menyalami mbak Nani yang berlinang Air mata. Aku tak bergeser bahkan hingga melihat wajah Kang Thamrin yang tampak seperti orang sedang tidur.

Hingga pertanyaan sebab akibat Almarhum meninggal, akhirnya terjawab tanpa aku tanyakan. Dengan linangan air mata duka, sang istri berceritaa dengan terbata. Kemarin malam Kang Thamrin sempat keserempet mobil saat mengendarari sepeda motor. Kejadiannya hampir tengah malam, setelah seharian almarhum beraktifitas melayat sahabatanya yang meninggal. Setelahnya sempat ke percetakan di kawasan senen. Seperti biasa baru tengah malam almarhum  pulang kerumah. 

Akibat serempetan itu, spion motor rusak, dan kemungkinan kang Thamrin sempat terjatuh. Tapi masih bisa pulang kerumah dengan tetap mengendarai sepeda motor. Tidak mau diajak ke rumah sakit. Keluhannya di bahu dan lengan. Pagi harinya, hanya minta diurut saja. Belum sempat dibawa ke tukang urut. Saat duduk di Meja makan untuk sarapan. Almarhum jatuh ke belakang hingga membentur lantai.

Demikian aku berusaha mendengarkan dengan seksama cerita mbak Nani disela isak tangisnya saat bercerita kepada tetangga sekitar yang juga kaget. Mereka pun berbisik,  Kemarin pagi masih terlihat jalan  ke Masjid untuk  shalat subuh. 

dok.pri
dok.pri
Terima kasih atas doa dan kehadiran rekan Kompasianer di rumah duka, bang Topik Irawan, MAs Yon, Bang Isson, Mbak Indah Noing, Mbak Riap Windhu, Mbak Ellisa Koraag, mas Abi Elha, Rahab Ganendra dan semua yang tak tersebut. Teruntuk Dhevi Anggara Kasih dan Pak Tjiptadinata Effendi, amanat telah tersampaikan kepada keluarga, dalam hal ini mbak Nani.

Setidaknya kompasianer  yang hadir hingga malam tadi, mewakili sekian banyak kompasianer lain yang mengenal baik Almarhum. Meski kami hanya mengantarnya selepas jenasah di shalatkan sesaat setelah shalat Isya berjamaah di masjid Komplek Angkasa Puri. Ya, malam tadi Kang Thamrin telah dikebumikan dengan tenang setelah Mas Pandu, anak lelakinya yang tinggal di Bali hadir ditengah keluarga  melihat Ayahandanya untuk yang terakhir kali.

Dan malam ini sepulang dari rumah duka,aku melihat lagi panggilan masuk siang tadi. Pukul 11.36, mungkin sesaat setelah Kang Thamrin berpulang dengan tenang itulah, mbak nani mengabarkannya padaku diiringi pecahnya tangis kehilangan.

Sugeng Tindak Kang...

Engkau telah berpulang dengan begitu tenang

Semoga Allah memberi lapang jalan menuju kekalnya Firdaus melalui sekian catatan kebaikan yang telah engkau torehkan melalui rangkaian karya selama ini

Dan keluarga yang ditinggalkan ikhlas melepasmu dengan balutan doa dan cinta 

Al Fatekhah

Selasa, 3 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun