Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Taman Mini dan Lahan Reklamasi, 3 Sesi untuk Sebuah Ekplorasi

12 Agustus 2019   20:18 Diperbarui: 12 Agustus 2019   20:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas, apa sih pemikiran "liar saya"? Ya, saya hanya berharap ada keseimbangan ekososial di lahan reklamasi. Tidak semua yang menghuni kawasan ini adalah mereka yang mampu berinvestasi dalam skala besar dengan nominal milyaran semata. Kenapa tidak? ada kebijakan dimana lahan reklamasi juga menjadi ruang pembauran strata sosial. Sederhana saja, misalnya ada lahan yang disiapkan untuk program perumahan dengan dp  0 rupiah, atau rusunawa semi ekslusif?.  

Bagi saya, teori keseimbangan adalah bentuk jawaban atas kontroversi lahan reklamasi. Apa sih yang sebenarnya menjadi target "julid" atas proyek reklamasi selama ini? Jika dianggap reklamasi hanya untuk menyiapkan lahan baru agar yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, maka tinggal baurkan saja titik tengah diantara keduanya.

Tulisan ini tentu belumlah selesai sebab eksplorasi saya tidak sebatas melihat lahan ini sebagai tempat piknik sesaat pasca 3 materi di taman mini kami dapat. Di pulau reklamasi tercipta inspirasi membuat karya fiksi. 

Menulis sisi lain tentang ekonomi baru ala Jakarta apalagi. Thus mau menjadikan tema lahan  reklamasi sebagai konten  strategi untuk menambah pundi-pundi rejeki? sah-sah saja. Tunggu di tullisan saya berikutnya ya,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun