Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Taman Mini dan Lahan Reklamasi, 3 Sesi untuk Sebuah Ekplorasi

12 Agustus 2019   20:18 Diperbarui: 12 Agustus 2019   20:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri Jembatan menuju Lahan Reklamasi dari titik 0 PIK

Dalam aturan K3 pun diwajibkan orang yang memasuki areal proyek wajib menggunakan helm pelindung, sepatu safety dan rompi pengenal. Alhasil saya tidak begitu memaksakan diri untuk meringsek masuk ke areal proyek yang masih dinyatakan tertutup.

dok.pri saat trans Jakarta melintas
dok.pri saat trans Jakarta melintas
Lantas apa lahan reklamasi ini terbuka untuk umum? Jawabnya Yes! Areal terbuka berupa jalan beraspal bebas dilalui pengendara sekedar melintas atau menikmati suasana yang berbeda dari Jakarta. 

Siapapun boleh berada dilahan umum reklamasi yang telah siap diantaranya food court , areal bisnis hingga Jalasena (jalur jalan kaki dan sepeda santai) sepanjang tidak membuat keonaran dan mengganggu ketertiban umum. Sebagian lahan memnag masih tampak dibangun dan menjadi areal yang ditutup untuk sementara.

Tak berapa lami kami berada di kawasan yang tempak gersang itu, melintas trans jakarta. Sayang belum tersedia halte tempat naik turun penumpang di kawasan lahan reklamasi ini. 

Hal lain yang membuat saya cukup girang adalah ketika melintas angkutan umum berwarna merah bertulisakan U-11 dengan trayek Muara karang - Kapuk (red: Pantai Indah kapuk). Saya pun memenuhi hasrat eskplorasi dengan naik angkutan tersebut berbincang dengan supir dan beberapa penumpang dalam angkot. Simak  videonya disini.

dok;pri angkot U-11 trayek mauara karang- Pantai Indah Kapuk
dok;pri angkot U-11 trayek mauara karang- Pantai Indah Kapuk
dok.pri Penumpang angkot U 11 yang melintas di lahan reklamasi
dok.pri Penumpang angkot U 11 yang melintas di lahan reklamasi

dok.pri supir U 11 merasa lahan reklamasi membantu angkutan umumnya sedikit ramai
dok.pri supir U 11 merasa lahan reklamasi membantu angkutan umumnya sedikit ramai
 Angkutan ini pula yang kemudian mengantarkan saya pada ujung tempat sebelum dibangun lahan reklamasi. Persis di depan pasar modern Fresh market saya turun dari angkot. Beberapa kendaraan mewah melintas. 

Saya sempat berbincang dengan petugas trans jakarta karena rupanya di depan fresh market itulah halte trans jakarta tersedia. Tak jauh dari kawasan fresh market saya melangkah menuju ujung  muara pantai Indah kapuk. 

Di sinilah rupanya titik NOL lahan reklamasi. Tampak berdiri dengan kokoh bentang jembatan yang menghubungkan ujung pantai indah kapuk dengan luasan lahan reklamasi yang diberi nama pantai Maju. 

Sayang air muara yang menggenangi tanah rawa itu terlihat kotor, beberapa jenis sampah menghias di sela-sela bangunan bawah jembatan.

dok.pri Ujung Pantai Indah Kapuk yang menjadi batas titik NOL lahan Reklamasi
dok.pri Ujung Pantai Indah Kapuk yang menjadi batas titik NOL lahan Reklamasi
Lagi-lagi eksplorasi yang saya lakukan memantik pemikiran liar saya. Meski pemikiran tersebut sempat terkalahkan dalam sessi diskusi informal setibanya di pantai Maju, namun ini bukan soal kalah menang dalam adu ide/gagasan/argumen. Berharap pemikiran ini tersampaian meski tidak sepenuhnya diakomodir begitu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun