Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Balik Segarnya Infused Water

10 Agustus 2019   22:54 Diperbarui: 10 Agustus 2019   23:11 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terhitung sudah hampir puluhan kali saat saya menghadiri beberapa event atau acara, tersaji minuman dingin yang terlihat segar dan teramat menarik. Biasanya disajikan dalam wadah besar transparan sehingga orang bisa melihat potongan buah yang berwarna warni tampak cantik di dalamnya.

Konon minuman ini memiliki manfaat lebih dibanding dengan air mineral yang biasa kita minum. Banyak kalangan mengenalnya dengan sebutan infused water. Konon, Air dengan kandungan Vitamin murni dari potongan buah-buahan.

Minuman sederhana ini teramat mudah dibuat dibandingkan dengan jus buah. Cukup dengan mencampurkan air matang dengan potongan buah dan sayur tertentu lantas menambahkannya dengan es batu, maka infused water menjadi pilihan praktis lagi menarik manakala dibawa dalam wadah bening.

Jadilah Infused water sebagai bagian dari gaya hidup sehat ala sebagian masyarakat urban yang kerap menenteng tumbler sebagai bekal beraktifitas sehari-hari.

Bukan sebuah kebetulan, beberapa hari lalu saya menghadiri event gerakan #BijakBerplastik di kawasan Jakarta Selatan. Jasa kendaraan roda dua online mengantarkan saya melewati udara yang cukup berpolusi di tengah siang yang menyengat.

Mengenakan masker penutup hidung dan mulut merupakan antisipasi yang saya lakukan agar tidak terlalu terpapar dampak udara yang telah terkontaminasi zat perusak kemurnian oksigen.

Beruntunglah kalian yang tinggal di daerah dengan kualitas udara yang bersih. Jagalah, sebab keasrian dan kebersihan  lingkungan merupakan  sebuah investasi kesehatan yang teramat sederhana.

Satu jam mengikuti jalannya acara, pengunjung dipersilahkan menikmati minuman yang menggugah selera. Apalagi jika bukan Infused Water. Gelas kaca terlah disiapkan sebagai wadah untuk menuang isi air beraroma buah namun tanpa rasa dari dua buah toples yang terbuat dari beling.

Bagi yang membawa tumbler, dipersilahkan untuk mengisi tumblernya dengan varian infused water yang tersedia. saya termasuk dalam kategori pembawa tumbler. Meskipun tidak selalu saya mengisinya dengan infused water. Cukup mengisinya dengan air putih saja dalam bahasa awamnya.

dok.pri membawa tumbler dan mengisinya dengan infused water
dok.pri membawa tumbler dan mengisinya dengan infused water
Sebelum saya mengisi tumbler saya sempat bertanya pada petugas yang melayani terkait potongan buah apa saja dari masing-masing infused water dihadapan saya.

Dijelaskan bahwa pada toples 1 berisi potongan ketimun, strawbery dan daun mint. Sementara toples disebelahnya lagi berisi potongan lemon, dan strawbery.   Saya memilih infused water yang tidak berisi potongan timun. Alasannya? karena saya memiliki kecenderungan darah rendah. 

Memahami kondisi kesehatan  tubuh dengan antisipasi yang harus saya hindari adalah sebentuk bagian dari menyayangi diri sendiri. Beruntung selama ini saya memperhatikan faktor asupan gizi, dan pola hidup yang cenderung seimbang sehingga tidak banyak kendala berarti termasuk ketika harus berada di lingkungan yang berbeda beda. Memilah dan memilih beberapa jenis sayur hingga buah yang berpotensi menurunkan tensi darah termasuk ketimun dan semangka salah satunya.

Jeli dalam mengkomsumsi Infused Water

Teguk demi teguk infused water begitu saya nikmati hingga akhir acara. Tiba-tiba kepala saya merasa pusing dan sedikit mual. Hal itu tidak hanya saya alami melainkan teman saya juga ikut merasakannya.

Akhirnya kami memutuskan untuk mencari kopi sebagai stimulan meredakan rasa yang kurang nyaman. Segelas kopi sore itu tidak menjadi solusi berarti. Hanya menimbulkan perasaan nyaman dan memberi sedikit ketenangan fikiran. Selebihnya saya masih merasa mual dan pusing. Setibanya dirumah, saya meneguk air mineral sebanyak mungkin. Pusing dan mual berangsur reda. 

Tulisan ini saya buat sebaga sebuah bahan pembelajaran bagi kita semua. Tidak ada yang salah dengan infused water. Namun ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan. Misalnya saja kandungan buah yang digunakan dalam infused water, sebaiknya yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan kita.

Misalnya saja, bagi penderita tekanan darah rendah, hindari infused water yang buahnya terdiri dari potongan Timun atau semangka.

Nah, bagi penderita maag akut, sebaiknya juga perlu waspada dengan infused water yang potongan lemonnya berlebihan. Rasa asam akan memicu lambung tidak nyaman.

Saya pun akhirnya harus mengakui, kondisi pencernaan saya sedang sedikit bermasalah. Hal itu yang mengakibatkan rasa mual diiringi pusing selepas saya mengkonsumsi infused water. Atau jangan-jangan Infused water sendiri memiliki waktu ideal masa penyimpanan tidka lebih dari batas jam tertentu?

Ah, seribu tanya tentang infused water menggejala dalam benak saya. Penelusuran tentang apa dan bagaimana sebaiknya mengkonsumsi infused water pun saya lakukan.

Dan ternyata ada beberapa serba serbi yang memang harus tetap diperhatikan. Berbagai sumber informasi terkait Infused water membuka cakrawala pengetahuan saya.

Apa yang terlihat menarik untuk diminum belum tentu signifikan manfaatnya bagi tubuh. Fix,beberapa  portal berita terpercaya yang membahas tentang infused water memberi saya banyak informasi terkait minuman yang sempat booming dan diyakini memiliki banyak khasiat ini. 

sumber : Qupas.id
sumber : Qupas.id
Jadi guys, Segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, termasuk jika jika berlebihan dalam mengkonsumsi infused water. Tribunews Jogya bahkan mengupas 4 dampak buruk mengkonsumsi Infused water secara berlebihan. Antara lain asam lambung meningkat, migrain (sakit kepala sebelah), erosi gigi , hingga menderita sakit maag.

Dilansir dari food Detik.com, Dr Rita Ramayulis selaku ketua umum Asosiasli Nutrisi dan Olahraga Indonesia mengemukakan bahwa jangan terlalu lama menyimpan infused water karena kandungan buah bisa mencemari kandungan alami air.

Lantas, kenapa ketika saya membuat racikan yang sedikit berbeda saya tidak merasakan keluhan?. Toh, ini tidak jauh berbeda dengan infused water pada umumnya.

Hanya saja buah saya ganti dengan beberapa bahan lain seperti potongan jahe, serai, kunyit, hingga kayu manis. Kemudian air yang biasanya dingin saya ganti dengan air panas.

Memang sih jenis infused water ini biasanya saya buat dalam jumlah sedikit, hanya satu cangir dan langusng saya habiskan dalam waktu singkat.

Duh, andai saya terpilih menjadi salah satu peserta Danone Blogger Academy 3 ini, pastinya saya ingin mendalami tema tentang air dan varian minuman dengan analisis kandungan gizinya ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun