Melongo, saat saya melihat peralatan dolan air soft gun itu berderet tergeletak diatas tikar di salah satu sudut parkiran Lippo plaza mall di lantai 3. Oooo ini tho air soft gun, senjata berlaras panjang sebagian berwarna hitam dengan aneka detail model.
Selain senjata air soft, ada pula feast ( rompi pelindung dada), Gogle (masker penutup wajah), dan kantong berisi bulatan-bulatan berwarna putih kebiruan. Bulatan-bulatan Itulah peluru yang akan dimuntahkan oleh senjata air soft.
Saya tidak menyangka bahwa dolan air soft gun bareng KJog dan Jogja Air Soft War Game ini merupakan permainan perang-perangan betulan. Jadilah dua kelompok tersebut berhadap-hadapan. Satu kelompok berada di barat. Kelompok lain berada di sisi timur.
Sebelum berlangsung perang-perangan, briefing pun diberikan oleh tim dari Jogja Air Soft war game. Tentu tidak semata-mata menyangkut aturan dan sistem permainan. Melainkan juga terkait keamanan pemain itu sendiri.
Ada beberapa hal dasar yang wajib diperhatikan. Maklum meski senjata soft air tidak berisi peluru bermesiu, namun bahan peluru bulat itu tetap memiliki dampak yang signifikan bila terkena bagian tubuh yang tak berpengaman.
Dan benar saja, begitu sessi game pertama dimulai, ada rasa sedikit tak sabar untuk memainkan. Desingan suara peluru bulat itu ternyata lumayan keras terdengar. Sudut ruang parkir pun seketika berubah layaknya medan laga bagi para pemain air soft gun sore itu.
Ruang parkir yang tak dihuni kendaraan itu tidaklah kosong begitu saja. Ada tumpukan ban, papan triplek yang sengaja dipasang di beberapa sudut, serta tiang beton disela-sela ruang parkir yang bisa menjadi celah berlindung bagi para pemain.
"Frizzz...frizzz....frizzz..!!!"
teriakan itu sempat terdengar keras keluar dari mulut salah satu pemain. Sementara 2-3 orang dari pihak Jogja Air Soft Gun War Game sesekali juga meneriakkan :
"Kerekkkk....kerekkkk...kerekkkk"