Point ketiga yang Afi tulis tentang  Media yang dalam istilah dia "please reveal both side". maksudnya cover both side apa yak? Duh nih anak lupa. Zaman kemunculannya dulu, kalau saja media itu mau cover both side, maka nasib loe tu ya , gag seindah sekarang Fi. Makasih loe sama media, apapun yang telah ditulis di media itu membuat loe terkenal. Â
Sama juga dengan kasus VA. Di balik pemberitaan besar-besaran, dalam pangung selebritas tetap saja itu bagian dari katrol popularitas. Kita lihat saja, sejauh mana mental VA kuat melewati badai prostitusi. Jangankan VA, sederat artis yang pernah tersangkut kasus mesum dari level 1-10, pada akhirnya akan baik-baik saja. Dan kembali menikmati popularitasnya seolah tanpa batas.Â
Berbeda halnya dengan perempuan desa biasa yang menjadi korban mucikari untuk untuk dijual belikan dalam bisnis Prostitusi. Tentu butuh pemulihan mental dan moral yang lebih dari sekedar dinyatakan sebagai 'Korban"
Dan melihat point ke4 yang ditulis Afi saya semakin tidak mengerti  apa tujuannya ikut serta memberi tanggapan jika hanya ingin mencari sensasi. Seolah ingin menjadi sosok yang melek gender dia ngalor ngidul menulis tentang karakteristik negara berkembang yang sakit kronis antara lain disebutnya literasi rendah, penuh pejabat korup,banyak masalah HAM/Sara, Kesejahteraan rendah. Duh..duh..duh, semakin jauh dari lokus pembicaraan saja.
Hingga saya pun lebih menikmati tanggapan atas kasus VA yang kreatif lagi menggelitik
Dari Donat Hingga Apem, Istilah yang Bikin Geli
Istilah selang yang saya gunakan untuk menyamarkan aktifitas seksual yang konon bertarif 80 juta belumlah seberapa. Dalam waktu singkat muncul banyak istilah lengkap dengan gambar ilustrasi yang membuat geli. Sebut saja donat, apem hingga daging mentah.Â
Kosakata sederhana yang mengungkap peristiwa prostitusi masa kini banyak beredar di media sosial. "Joke" yang disertai gambar atau yang kita kenal dengan istilah meme untuk sementara waktu menjadi hiburan tersendiri bagi pegiat medsos.Â
Perang urat syarat seputar Pilpres sempat mengalami jeda. Efek donat hingga apem begitu efektif membius netizen. Hanya pasangan Presiden Jokowi-Maruf Amin dan lawannya yang tidak bergeming menanggapi peristiwa ini. Semoga Prabowo-Sandi pun tidak ikut latah menanggapi.
Dan begitulah dibalik sebuah fenomena, terlebih prostitusi masa kini selalu menyisakan empati, kontroversi hingga hal-hal yang membuat kita gila. Yang perlu kita ingat, sindikasi prostitusi masa kini sangat absurd keberadaanya. Aparat berwenang dalam hal ini kepolisian harus lebih jeli membidik siapa yang menjadi inti jejaring.Â