Masyarakat  harus puas dengan akhir episode petualangan VA di Surabaya yang Happy ending. Sang Artis kembali ke Ibukota. Menyisakan seribu tanya tentang Pria misterius itu siapakah sebenarnya?.
Ketika Tanggapan Afi Nihaya Menjadi Kontroversi
Setelah sekian waktu status media sosial milik mahasiswa bernama lengkap AFi Nihaya Faradisa ini sepi dari sorotan massa, kasus "VA" seakan menjadi debut kedua baginya untuk memperoleh kembali panggung kontroversi.
Kalimat yang dia sampaikan terkesan ilmiah. Saya sendiri menyergit membacanya. Takut salah persepsi seperti yang dia tuliskan saat sebagian netizen mulai menyerangnya, saya pun hanya garuk-garuk kepala. Afi mengawali tanggapannya dengan kalimat ekonomi dengan menyebut hukum pasar dimana ada permintaan ada penawaran. Sebagai emak-emak logika itu kadang berlaku terbalik, Â nawar dulu baru minta :
Biasanya kalimat tawar menawarnya begini : " kasih deh harga segitu..kasih ya, kalo gag dikasih gag jadi beli nih"ini persepsi saya sebagai seorang emak. Jadi buat Afi, dalam menanggapi masalah ini, tolong logika sederhana saja yang dipakai ya. Â
Apalagi contohnya bawa-bawa barang branded segala. Wajar jika akhirnya tanggapan nomor 1 dinilai sebagain netizen sarat makna merendahkan perempuan yang berstatus sebagai istri. Afi menambahkan bahwa seorang istri diberi uang bulanan 10 juta merangkap jadi koki dan tukang bersih-bersih, babby sitter dll.Â
Dengan emoticon menjulurkan lidah Afi menuliskan lalu yang sebenarnya murahan itu siapa?Sontak emak-emak yang sebulan cuma dapat jatah belanja dari suami dibawah 10 juta bahkan dibawah 5 juta macam saya ini pun merasa terprovokasi. Ini anak gag tau apa ya, banyak perempuan yang banting tulang agar tidak mengandalkan uang bulanan dari suami. Pengen rasanya bilang ke Afi begini :
"Eh  Fi, uang bulanan istri 1o juta per bulan, dalam bayanganmu  kelak suamimu gajinya berapa memang?"
Masih tersungut-sungut saya membaca paragraf kedua. Istilah Holier than Thou hingga flawed society yang dituliskan semakin membuat saya merasa ini anak "text book thingking" banget. Coba donk "out of the box", menceritakan kisah pembully-anmu dengan bahasa sederhana yang mudah dicerna. Ga usah pake istilah rumit. Gunakan bahasa yang enak dipahami dan mudah dimengerti semua orang.Â