Atas rekomendasi dari Bu Supi pula, kami menemui Pak Yahya salah satu distributor Brem di Desa Kaliabu. Rumah Joglo di Ujung desa itupun menjadi etalase yang memajang aneka Brem dengan inovasi rasa yang berbeda dari kebanyakan. Ada lebih dari 15 distributor Brem dengan aneka merk yang ada.
Selama ini pak Yahya rutin mengirim Brem ke mata rantai distribusi Brem di beberapa wilayah. Dia mengaku, sedikit repot dalam urusan pengiriman. Ongkos kirim yang terbakar dengan jaminan kondisi tidak rusak selama pengiriman itulah yang kadang menjadi kendala. Tak jarang dia menggunakan jasa pengiriman bus malam.Â
Pangsa pasar Bali menjadi target market yang rutin dikirim. Dalam sebulan pak Yahya mengirim 20 dus ukuran besar dengan kapasitas isi per dus sebanyak 400 pack brem. Pak Yahya mengaku cukup kewalah jika harus mengantar kiriman ke lokasi yang jauh dari jangkauan lintasan Bus.
Pak Yahya menambahkan, ada beberapa daerah wisata seperti Lombok, NTT, Riau, Maluku dan Kalimantan yang pernah meminta kerjasama distribusi Brem, namun lagi-lagi belum memperoleh solusi terkait biaya pengiriman yang terjangkau dengan jaminan keamanan kemasan tidak rusak. dan satu lagi, tidak perlu bolak balik mengantar ke tempat pengiriman . Ya, kami akan dimudahkan jika ada jasa logistik yang bisa mengambil barang yang akan kami kirim, begitu harapnya.
Beberapa kali pak Yahya membuka jejaring distribusi di pasar modern yang ada di Semarang. Pasar modern lebih mempercayakan pengiriman melalui JNE karena jaminan keamanan barang. Namun Tidak semua mitra distributor khususnya di luar Jawa Timur menggunakan jasa logistik yang sama.
Tidak sekedar berbincang dengan Bu Sufi dan Pak Yahya, saya pun berdiskusi dengan pendamping desa yang ternyata putri daerah Kaliabu. Beberapa kali dia mencoba memasarkan brem secara online , namun kendalanya lagi-lagi belum menemukan mitra pengiriman yang sesuai dr segi harga dan efisiensi tenaga tidak bolak balik ke tempat pengiriman.
Sebagai orang yang pernah mengenal pesona Nusantara yang merupakan. Salah satu layanan JNE, saya pun menanyakan kepada mereka. Sayang, rupanya mereka belum berkenalan dengan pesona Nusantara. Cek dan ricek saya membuka laman pesonanusantara.co.id. Dan memang masih belum ada Brem yang menjadi mitra usaha di etalase digital oleh-oleh dari seluruh penjuru Nusantara itu.
Ada harap pasti, saat brem Madiun sudah bertengger di pesona nusantara, dari sanalah potensi UMKM Brem Madiun akan memiliki akses hingga ke penjuru dunia. Tak sebatas itu, para pegiat UMKM Brem dari kalangan distributor khususnya menanti JNE agar hadir lebih dekat dengan sentra UMKM. Hingga semangat happiness and Connecting terwujud juga melalui sinergi JNE pengembangan sumber daya manusia khususnya bagi pegiat UMKM BREM di Desa Kaliabu agar mendapatkan  suntikan pengetahuan dalam hal pemasaran digital melalui pelatihan ataupun workshop. Semoga dan pasti bisa terwujud