Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rindu Martabak Lebaksiu, di Madiun Harga Martabak Minta Ampun

6 April 2016   21:54 Diperbarui: 7 April 2016   16:28 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok.pri"][/caption]Selepas maghrib tadi saya mencari makanan yang sekiranya bisa berfungsi sebagai camilan sekaligus pengganti makan malam. Pilihannya jatuh pada martabak telur. Kandungan protein yang bersumber dari daging dan telurnya cukup signifikan, ditambah sayuran sebagai penyeimbang meski mungkin tidaklah seimbang.

Martabak memiliki banyak varian. Berdasarkan rasanya tentu saja manis dan asin. Martabak manis kadang disebut juga terang bulan. Sementara martabak asin yang dibuat dari kulit martabak berisikan campuran telur, daging, daun bawang dan bawang bombay ini sering dikenal dengan sebutan martabak telur.

Masing-masing varian rasa itu kemudian memiliki aneka macam pilihan berdasarkan toping yang digunakan ataupun pilihan daging yang digunakan sebagai isian. Martabak manis misalnya bisa beraneka rasa seperi cokelat, keju, pisang, kacang, vanila, blueberry, hingga semua bs dicampur berdasarkan selera. Untuk martabak telur pilihannya jatuh pada daging sapi, kambing, ayam, tuna atau dengan tambahan mozzarela.

Nah, berdasarkan asal daerahnya ada beberapa martabak yang mengemuka seperti martabak Bangka, Martabak Bandung, hingga martabak Mesir. Sebenarnya ada nama suatu tempat yang identik dengan martabak. Bahkan daerah ini konon menjadikan martabak sebagai ikon sentra penjual martabak yang tersebar di banyak tempat. Tak hanya di Jakarta maupun pulau Jawa, di luar Jawa pun tak jarang bisa dijumpai penjual martabak dari daerah ini. 

Lebaksiu, nama sebuah kecamatan di Kabupaten Tegal. Berjarak sekitar 10 Km ke arah selatan dari Kota Slawi. Hampir semua pedagang martabak di Tegal dan sekitarnya berasal dari Lebaksiu. Tak heran, Martabaknya pun kemudian terkenal dengan martabak Lebaksiu. Meskipun brand itu jarang dipakai ketika mereka berjualan di kota-kota lain. Tapi coba saja, misalnya ada penjual martabak pinggir jalan dan kebetulan membelinya, tanyakan apakah berasal dari Lebaksiu atau bukan?.

[caption caption="(sumber: Infotegal.com : Penjual martabak lebaksiua memiliki Gerobak yang khas seperti ini"]

[/caption]

Berbeda ketika sedang berada di Tegal, banyak dijumpai gerobak  penjual martabak di pinggir jalan. Biasanya mereka berjualan di malam hariAda juga yang memodifikasi mobil box menjadi semacam food truck yang khusus menjual martabak. Tinggal pilih mau martabak telur atau martabak manis. Harganya pun sangat terjangkau. Martabak Lebaksiu memasang harga yang bersahabat bagi semua kalangan. 

Martabak manis dengan 2 varian rasa misalnya dijual dengan harga Rp. 10.000-12.000 rupiah. Bila menghendaki toping yang lengkap antara 3-4 toping harganya tak lebih dari Rp.30.000 (harga di Pulau Jawa). Sementara untuk martabak telur, pilihannya ada pada jumlah telur yang dicampurkan sebagai isian. Martabak telur biasa dengan 2 telur dibrandrol dengan harga Rp. 17.000-20.000 saja. Martabak telur istimewa dengan dengan 3 telur biasanya dijual Rp. 22.000-25.000, dan satu tingkat diatasnya adalah martabak telur special dengan 4 telur harganya berkisar Rp.27.000-30.000. isian tersebut sudah termasuk cincangan daging yang dicampur dalam kocokan telur dan daun bawang.

Martabak telur lebaksiu pada umumnya menggunakan telur bebek. Ada juga yang menyediakan pilihan telur ayam. Ada seni tersendiri ketika membeli martabak Lebaksiu. Sepanjang proses pembuatan martabak, pembeli bisa melihat secara langsung pembuatannya. Untuk martabak telur, ada atraksi memutar adonan kulit martabak atau melihat tangan penjual yang kebal panas saat melipat sisi martabak yang tengah di goreng dalam minyak panas.

Dalam tempo yang tidak lama, martabak lebaksiu pun tersaji. Itu jika tidak mengantri. Untuk martabak telur, penjual melengkapinya dengan acar timun dan cabe rawit dalam kuah cuka yang asam manis. Sangat cocok sebagai camilan malam atau hidangan disaat ada acara lainnya. martabak telur ini awalnya berbentuk persegi panjang utuh, namun kemudian penjual akan memotongnya menjadi 9 atau 12 potong kecil. Masuk dalam kotak kertas sebagai pembungkusnya hingga bisa dibawa si pembeli dengan rapi.

Di Madiun, tidak begitu banyak pedagang atau gerai yang menjual martabak. salah satunya bisa dijumpai di kawasan kuliner jalan Cokro Madiun. Jalan Cokro ini bisa dibilang salah satu kawasan kuliner sekaligus hiburan "malam". Banyak tempat karaoke sekaligus diskotik. Jika ingin menikmati pecel madiun, beberapa diantaranya juga bisa ditemukan di Jl. Cokro.

Ini mungkin kali pertama saya membeli martabak telur di Madiun. Sebelumnya saya selalu membeli martabak manis dengan varian baru yang disebut martabak unyil atau martabak mini. Nama martabak manis jenis ini sesuai dengan tampilannya. Dibuat dalam loyang kecil, sehingga 1 martabak mini bisa langsung hap..masuk dalam mulut. rasanya pun bisa lebih banyak pilihan. Martabak jenis ini sepertinya merupakan produk inovatif yang menjadikan martabak tetap bisa dilirik karena bentuknya yang menarik. harganyapun sangat murah. 1 martabak mini dengan 1 toping hanya dijual seharga Rp. 1000 - 1500. Untuk tambahan toping lain dikenakan harga tambahan Rp 500 saja. Ini menjadi pilihan martabak dengan harga merakyat. 

[caption caption="dok.pri Martabak mini hanya Rp. 1000- 2000/ buah"]

[/caption]Jika biasanya saya membeli martabak lebaksiu yang di masak di gerobak ber-etalase kaca. Di madiun, martabak dijual dalam gerai atau sejenis kios. Penjual  Menggunakan merk salah satu sebutan nama negara yang identik dengan kincir angin. Entahlah, semoga ini martabak tidak benar-benar berasal dari sana.

Gerai itu terlihat sepi, tak ada pembeli. Saya pun memesan 1 martabak telur. Perempuan itu kemudian meminta saya memilih varian rasa antara ayam, kambing, sapi atau tuna. Setelah saya sebutkan pilihan, dia pun memanggil temannya, seorang laki-laki yang kemudian tampak menyiapkan penggorengan dan mengolah isian. Perempuan yang diawal tadi mempersilahkan saya duduk menunggu. Saya kurang bisa melihat pembuatan martabak dengan leluasa seperti ketika saya membeli martabak Lebaksiu. Gerai martabak yang ini di desain sedemikian rupa. Ada pembatas setinggi dada, sehingga aktifitas memasak martabak tidak bisa dilihat dari posisi pembeli. saya pun memilih duduk sambil menunggu. 

Belum terlihat martabak di penggorengan hingga munculnya sosok laki-laki lain yang kemudian menggantikan, lebih tepatnya meneruskan pekerjaan kawan laki-laki yang sebelumnya. Alhasil saya melihat ada 2 orang lelaki yang masing-masing punya tugas berbeda dalam mengolah 1 pesanan martabak. lagi-lagi saya membandingkan, martabak lebaksiu dari awal sampe akhir, hanya dimasak oleh 1 orang saja. 

Saya mendadak teringat omongan orang tua yang menyebut bahwasanya masakan yang dimasak dengan tangan yang berbeda dalam 1 proses biasanya rasanya kurang sedap. Ahh saya pun mempercayakan pada pihak penjual martabak, dengan harga yang mereka bandrol dari harga terendah Rp. 55.000, kemudian Rp.75.000 hingga Rp 100.000 ini, semoga rasanya pun sesuai.

Andai ini martabak Lebaksiu, harga 1 porsi martabak yang saya pesan sekarang, bisa untuk beli 3 martabak telur istimewa. Ahh sudahlah, toh Lain dapur, lain sumur. Wajar mereka mematok harga yang cukup tinggi. Ada 3 pegawai yang harus tetap digaji terlepas  martabak ini ada atau tidak pembelinya. belum lagi sewa gerai yang mereka tempati. 

Semoga saja harga martabak di Madiun ini tidak mengikuti jejak harga martabak anaknya pak Presiden dengan segala inovasi tampilan dan rasanya. Kalo martabak yang saya beli ini berada di Jakarta, mungkin terkesan wajar. Tapi ini Madiun, jika 1 porsi Martabak telur dijual diatas Rp. 50.000 dan martabak manis loyang kecil dengan 1 jenis toping dijual diatas Rp. 35.000, sungguh saya rindu martabak Lebaksiu.

Bagaimana dengan harga martabak di kotamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun