dan kemudian inilah yang membuatku menyadari semua
mengikhlaskan cinta yang tak sempat terucap menjadi sebuah titik terang persaudaraan
"dulu kamu masih kecil lho, sekarang sudah besar ya" sambil tertawa riang seakan sedang mengajak anak kecil bermain dalam tebak gambar
Tuhannn...tak sanggup aku berlama-lama dalam suasana ini
Basa-basi menawari minum pun menjadi jurus pengalih dan menghindar dari suasana batin yang hambar
"Maaf ,Hanya air putih " tanganku gemetar meletakkan gelas-gelar air mineral kemasan, aku menunduk
Sial...dua karibku yang menjadi dalang dari semua ini tiba-tiba mengeluarkan alasan tak masuk di akal, dari mulai ijin ke kamar mandi sampai mengangkat jemuran karena takut hujan.
Sore itu memang mendung...semendung hidupku.
Saat berdua itulah, dia menampakkan sosok penuh seorang kakak dan memperlakukanku layaknya adik perempuannya
berbagai kata petuah muncul dari mulai yang terkait dengan kesehatan, pergaulan hingga masa depan
hatiku bagai tersiram air.